Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sisi Gelap "People Power" dan Kemunculan "Ratu Adil"

4 April 2022   03:00 Diperbarui: 4 April 2022   05:23 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: bengkuluinteraktif.com

Sang Ratu Adil... Kehendak Alam (Nature Will) bersamanya, dan karenanya Otoritas Tertinggi dari Tuhan Yang Maha Perkasa (Supreme Authority) dalam genggamannya untuk menyelamatkan orang-orang yang benar dan shaleh semasa hidupnya. 

Ia bertempur melawan keangkaramurkaan yang meraja di masyarakat dengan kekuatan sumpah Mubahalah (ada di Al-Quran di Surah Ali Imran ayat 61) untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah di mata Alam Raya Semesta. 

People power dan para inisiatornya menjadi tidak berdaya. Semua yang jahat dan mengerikan tabiatnya dihukum 'mati' oleh alam, sehingga angkara murka bisa diredam, dan dimulailah titik balik kebangkitan Imperium Bumi Nusantara dengan panduan sang Ratu Adil di jagad bumi Nusantara.

Ucap Sang Ratu Adil ibarat lidah api, yang selalu menjadi ancaman nyata bagi para musuh-musuh Alam yang merusak alam karena segala ketidakseimbangan alam yang menyebabkan kekacauan dan kehancuran terjadi dimana-mana yang disebabkan oleh mereka yang jahat. 

Ratu Adil bukan untuk ditunggu. Tapi kita dari sekarang harus mampu berada di 'pihaknya' dengan menjadi orang yang lurus (berada dijalan kebenaran) dan berwatak penuh kesalehan.

Tertanda.
Rian.
4 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun