3. Lihat apa yang dihadapi di No.1, kerahkan segala sumber daya anda di No. 3 dan No. 2, taklukan segala yang terjadi di No. 1 dengan segala kekuatan dan sumber daya (informasi, data hidup, pengetahuan, pengalaman dan nasihat berharga yang anda terima) yang sudah anda pahami miliki hingga saat ini.
4. Jika anda sudah dapat menaklukkan situasi dan kondisi No.1 maka takjubilah diri anda, syukurilah diri anda, bahwa anda adalah sang pemenang. Anda menjadi sadar bahwa anda begitu berharga.
5. Tanyakan pada diri anda. Setujukah anda bahwa diri anda itu sebenar-benarnya begitu berharga? Jelaskan!
Setelah anda mendapatkan jawaban-jawaban tentang keberhargaan diri anda. Anda diperbolehkan untuk mengakses cara diri untuk dapat mengaktifkan kemampuan luhur sang jiwa yakni aktivasi interkoneksi jiwa. Yaitu sebagai berikut:
1. Menguasai Rasa Simpati
Simpati adalah merasa iba dan penuh kasih, akan kondisi dan situasi yang dialami oleh seseorang meskipun belum mengalaminya. Seorang yang terus mengasah kemampuan bersimpati, Allah berikan berbagai pengalaman maju untuk dapat menyelaraskan rasa nuraninya agar dapat terjaga rasa kasihnya kepada siapapun dan mulai dapat memberikan solusi yang jitu saat memberikan nasihat berharga kepada seorang yang anda simpatikan.
2. Menguasai Rasa Empati
Empati adalah kemajuan dari Simpati yang semakin terasah. Ia benar-benar memahami dan dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Semakin diasah rasa empati ini, maka hati anda semakin tajam dalam memahami apapun (baik perasaan hati manusia dan pengetahuan ruhani).
3. Aktivasi Kemampuan Telepati
Setelah Empati terkuasai, anda dapat mengaktivasi kemampuan telepati, yaitu kemampuan berkomunikasi jarak jauh ataupun jarak dekat tanpa melisankan komunikasi ataupun menggunakan bantuan alat komunikasi.
Dengan telepati anda dapat memanggil seorang yang anda cinta, dan seorang yang anda cintapun mencintai anda (syarat telepati anda berdua terhubung dengan cinta) yang terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh tanpa media komunikasi karena ada kekhawatiran beliau tidak mau menerima kata-perkataan yang ku lisankan melalui media.