Kita hidup di Era yang berkesadaran. Siapa yang malas belajar terbarukan, mempertahankan ego pemikiran yang tidak relevan, pasti tereliminasi.
Setiap masyarakat sekarang adalah peneliti, setiap masyarakat sekarang adalah praktisi, dan setiap masyarakat sekarang adalah pemerhati.
Siapa yang bisa menghalang-halangi transformasi mentalitas publik yang begitu pesatnya?
Ini adalah suatu kemajuan bagi bangsa ini, yang sudah tidak lagi dikuasai aggegrator akademisi selebriti yang sering naik panggung popularitas, semua lapisan masyarakat sudah mulai kritis dan dapat berpendapat secara rasional, sistematis, dan mendalam.
Revolusi Mental yang sukses kini telah hadir menjelma menjadi Sumber Daya Manusia yang penuh kompetensi yang mumpuni, sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan segala potensinya melalui fasilitas dunia akademik.
Rian pernah menuliskan quotes:
"For Everyone has their own valuable role."
Obrolan-obrolan di warung warung sudah berbobot pengamatan dengan kualitas intelejensi yang mumpuni, semua orang kini adalah content creator. Semua orang kini begitu berharga.
Maka paling merugi bagi yang masih menjadi budak dari pemikirannya sendiri, bukan menjadi seorang pemimpin yang memegang kendali atas pemikirannya.
Orang-orang yang tidak menerima kemajuan seorang yang berkompeten diluar dirinya, bahkan cenderung menjudge diri sendiri tidak berharga (padahal pemikirannya yang tidak berharga), cenderung dikuasai pemikirannya, kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan, "mengapa ia lebih beruntung dariku?", "mengapa ia begitu berharga dimata orang-orang dari pada diriku?", dan seterusnya... pertanyaan-pertanyaan liar itu semakin mendominasi pemikiran dan membenarkan perilaku yang tidak berdasar hukum untuk menjegal sesamanya yang lebih maju.
Bukan sibuk menggali keberlimpahan diri yang penuh karunia seperti Pikiran yang Mulia, Keinginan Luhur, dan Kecerdasan Akal, Ketajaman Hati, Kepiawaian Gerak Tubuh, dan Karakter yang Indah.