Mohon tunggu...
Intan Zulfiana
Intan Zulfiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Seorang introvert yang di dalam kepalanya ramai akan ide, gagasan, dan kata-kata, sesekali menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengulik Isu Kesehatan Mental dalam Film "Talk To Me", Film Horor A24 Terbaik Tahun 2023

9 Februari 2024   12:17 Diperbarui: 9 Februari 2024   12:35 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahkah kamu menonton film terbaru A24 yang cukup ramai dibicarakan para pecinta film tahun lalu? Film horor bukan sembarang film horor, karena jika mendengar nama di balik film ini, pasti akan membuat para pecinta film terutama horor akan langsung menegakkan punggungnya untuk mencari tahu. 

Film horor kali ini berjudul Talk To Me, adalah film produksi A24 yang kembali mungusung genre horror dan thriller yang pasti tidak biasa. Tema yang diangkat memang bukan tema baru di dunia perfilman horor. Namun, Talk To Me memiliki nilai plus terutama soal keberanian dan intensitas yang begitu memikat. Memikat dalam segmen horror dan thriller berarti penonton harus siap menjaga kewarasan pikiran dan ritme degup jantung selama menontonnya. Dan berikut ini reviewnya.

Mia, adalah seorang remaja sekolah menengah yang tengah dilanda duka mendalam akibat ditinggal sang ibu untuk selama-lamanya. Mia yang anak tunggal, kini tinggal berdua hanya bersama dengan sang ayah. Mia memiliki seorang sahabat bernama Jade, yang juga memiliki seorang adik laki-laki bernama Riley. Tak hanya dekat dengan Jade, Mia juga sangat dekat dengan Riley dan menyayanginya seolah adiknya sendiri. Mia juga dikenal baik oleh ibu Jade dan Riley, Sue.

Sejak awal, Mia terlihat lebih sering menghabiskan waktu di rumah Jade dan bermain bersama Jade juga Riley. Termasuk setelah kepergian ibundanya. Mia tampak tak terlalu dekat dengan ayahnya sendiri. Mia banyak berbagi cerita dengan Jade, dan mengisi waktu dengan melakukan berbagai hal bersama Jade dan kawan-kawannya.

Suatu malam, Mia, Jade, dan Riley pergi bersama untuk berkumpul di rumah seorang teman. Layaknya anak abege bule yang berkumpul di rumah salah satu teman, mereka menghabiskan waktu dengan minum, merokok, bercanda gurau, mengobrol, hingga melakukan hal bodoh. Sayangnya, hal bodoh yang mereka lakukan kali ini adalah permainan memanggil roh yang sedang menjadi trend anak-anak muda di sana. Semacam jailangkung kalau di Indonesia.

Melalui perantara sebuah patung tangan kiri yang katanya dulunya adalah potongan tangan asli dari seorang paranormal, si pemberani (atau gila?) yang memainkan permainan tersebut menggenggam atau bersalaman dengan tangan tersebut sambil mengucapkan mantra "talk to me". 

Seketika siapapun yang menyalami patung tangan tersebut seperti dirasuki makhluk tak kasat mata. Lalu kedua bola mata mereka menghitam dan membulat seperti biji kelengkeng. Mereka juga bisa melihat makhluk tak kasat mata lain. Di situlah adegan yang anak-anak ini anggap seru dan menyenangkan dimulai. Bagi anak-anak muda sekolah menengah ini permainan tersebut bisa menjadi ajang stress release seperti layaknya memakai obat-obatan terlarang. Mereka merasa lega sejenak dari beban pikiran dan bebas mengekspresikan diri. Dan, tak lengkap juga rasanya bagi anak jaman sekarang melalui hal yang mereka anggap menyenangkan tanpa mendokumentasikan setiap adegan lewat ponsel masing-masing setiap orang yang ada di sana.

Permainan talk to me yang dibanggakan oleh mereka memiliki beberapa aturan. Si pemain duduk di kursi dengan posisi badan yang diikat erat ke kursi, fungsinya untuk menghalangi si pemain untuk kabur lalu bertindak kebablasan. Durasi waktu juga ditentukan dengan angka maksimal dan tak boleh melewati batas waktu tersebut. Permainan terus dilakukan bergiliran. Hingga akhirnya terjadi kejadian paling tragis dan mengerikan menimpa salah satu peserta. Dan dari sanalah tragedi dan misteri mulai terbuka satu persatu.

Sekilas, Talk To Me hanya mengisahkan sekelompok remaja berkelakuan tak dewasa dan bertindak bodoh dengan bermain-main dengan roh. Akan tetapi jika dicermati, ada satu hal menarik yang ada di sana. Melalui karakter utamanya yaitu Mia, Talk To Me lebih dalam menyiratkan permasalahan yang lebih serius dari sekedar para remaja yang prefrontal korteksnya belum terbentuk sempurna itu. 

Ceritanya yang solid berpusat pada struggling karakter Mia yang berjuang dengan bayang-bayang para makhluk tak kasat mata yang menghantuinya. Yang terus mempengaruhinya untuk melakukan hal-hal buruk. Di sinilah poin film ini yang seakan ingin merepresentasikan perjuangan Mia dalam melawan dirinya sendiri pasca trauma akibat luka ditinggal orang yang sangat ia cintai. Ditambah minimnya dukungan dan komunikasi juga keterbukaan dari orang terdekatnya yaitu sang ayah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun