Mohon tunggu...
Intan Zahra
Intan Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya manusia yang ingin menyalurkan isi benaknya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bingung Belajar Bahasa Inggris? Coba dan Kenali Teori Connectionism!

24 Januari 2025   11:10 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Penulis : Berliandiva Aulia Rusmadani, S.S

Apa itu teori Connectionism? Teori ini dicetuskan oleh Edward Lee Thorndike, yang merupakan seorang psikolog dan pendidik dari Amerika. Beliau mengemukakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara Stimulus (S) dan Respon (R). Menurut Edward, perilaku belajar dipengaruhi oleh stimulus di lingkungan yang memicu respons, dan respons ini akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.

Salah satu eksperimen Edward yang paling dikenal adalah yang dinamakan Puzzle Box. Hasil eksperimen ini menunjukkan bagaimana seekor kucing dapat belajar melalui percobaan dan kesalahan. Dengan eksperimen ini, Edward memperkenalkan konsep Hukum Efek, yaitu perilaku yang menghasilkan hasil positif cenderung diperkuat dan diulang-ulang. Berikut adalah langkah-langkah eksperimen Puzzle Box yang menggambarkan proses pembelajaran tersebut:

1) Persiapan: Kucing yang lapar dimasukkan dalam kandang dengan celah kecil untuk melihat makanan di luar.

2) Percobaan Awal: Kucing mencoba berbagai tindakan acak (mengitari kandang, mencakar) untuk mencari jalan keluar.

3) Penemuan Tindakan yang Tepat: Kucing menemukan jeruji yang membuka pintu kandang dan dapat keluar untuk makan.

4) Pengulangan: Percobaan diulang dan kucing belajar langsung menyentuh jeruji yang benar tanpa mengitari kandang.

5) Pembelajaran: Kucing mengingat dan mengulang tindakan yang benar karena mendapat hasil positif (makanan).

Teori ini memiliki dua teori hukum, yaitu Hukum Primer dan Hukum Sekunder. Kedua hukum tersebut memiliki prinsip asosiasi stimulus-respon dalam proses belajar. Berikut adalah penjelasannya:

Hukum Primer:

1) Law of Readiness (Hukum Kesiapan). Pembelajaran akan lebih efektif dalam proses belajar ketika mereka merasa siap dan yakin bahwa usaha yang dilakukan akan memberikan hasil yang positif. Seorang siswa akan lebih siap untuk belajar matematika ketika ia merasa lingkungan belajarnya mendukung, misalnya melalui pendekatan yang menyenangkan dari guru atau suasana kelas yang kondusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun