Kehadiran buah hati adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Buah hati yang lahir sehat dan selamat pasti menjadi harapan orang tua . Kehamilan dapat dianggap sebagai anugerah bagi pasangan suami istri dan keluarga yang mendambakan buah hati. Namun, proses kehamilan juga dapat dijalani dengan penuh tantangan dan pengalaman menyenangkan. kehamilan tentunya harus direncanakan sebaik baiknya.Â
Di Indonesia, kematian ibu dan kematian neonatal masih menjadi tantangan besar dan perlu mendapatkan perhatian Jumlah kehamilan di Indonesia mencapai 4,8 juta per tahun, Beberapa fakta mengenai kehamilan misalnya usia ibu hamil di Indonesia umumnya berkisar antara 25--40 tahun, Kehamilan di atas usia 40 tahun jarang terjadi karena kesuburan wanita mulai menurun pada usia 35 tahun, Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan masalah yang umum di Indonesia, Perempuan tidak menikah di daerah perkotaan lebih cenderung mengalami kehamilan yang tidak diinginkan,Â
Kehamilan pada usia muda dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), dan perdarahan persalinan, Rentang usia ideal bagi wanita untuk hamil adalah 20--35 tahun, Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai 189 per 100 ribu kelahiran hidup, Indonesia memiliki angka kelahiran yang tinggi, yaitu 12.234 kelahiran per hari.Â
Dari beberapa Fakta diatas maka disimpulkan bahwa pentingnya menjaga kehamilan dan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yakni minimal 6 kali selama kehamilanÂ
ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan kehamilan / antenatal care (ANC) minimal 6 kali selama kehamilannyaÂ
- 1 kali pada trimester pertama (0--12 minggu)
- 2 kali pada trimester kedua (12--24 minggu)
- 3 kali pada trimester ketiga (24 minggu hingga kelahiranÂ
Pemeriksaan ANC bertujuan untuk  :
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental ibu hamilÂ
- Mempersiapkan ibu hamil untuk persalinan, nifas, dan pemberian ASIÂ
- Mendeteksi dini penyakit menular seperti HIV, sifilis, dan hepatitis BÂ
- Mengawasi kemajuan kehamilan dan tumbuh kembang bayiÂ
- Mengenali risiko dan mencegah komplikasi kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di puskesmas, klinik, atau rumah sakit oleh tenaga kesehatan, seperti bidan, perawat, dan dokter kandungan.
Untuk lebih rincinya kunjungan antenatal terbagi menjadi 2 yaitu kunjungan awal (K1) dan kunjungan ulang (K4).
 1) Kunjungan Awal (K1) Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan .Â
Tujuan dari kunjungan awal yaitu:Â
   a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu.
   b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati.Â
   c) Mencegah masalah dari praktek tradisional yang merugikan.Â
   d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.Â
   e) Mendorong perilaku sehat.Â
2) Kunjungan Ulang (K4) Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) adalah kontak ibu yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat :
   a) Minimal 1 kali dalam trimester pertama ( usia kehamilan 0 -- 12 minggu)Â
   b) Minimal 1 kali dalam trimester kedua ( usia kehamilan 13 minggu -27 minggu)Â
   c) Minimal 2 Kali dalam trimester ketiga ( usia kehamilan 28 minggu -- 40 minggu )Â
   d) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.Â
Tujuan dari kunjungan ulang ini yaitu:Â
   a) Pendeteksian komplikasi-komplikasi.
   b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.Â
   c) Pemeriksaan fisik terfokus
apa saja Hal-hal yang diperiksa pada ibu hamil , yakni meliputi
Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan
Pemantauan berat badan sesuai grafik peningkatan berat badan ini bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan pada pertumbuhan janin dalam kandungan. Sedangkan pengukuran tinggi badan bertujuan untuk mengetahui adanya faktor risiko yang dapat mempersulit persalinan, seperti Cephalopelvic Disproportion (CPD) pada ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm.
Pengukuran Tekanan Darah
Pemantauan tekanan darah ini bertujuan untuk menghindari risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, yaitu tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi membuat ibu hamil rentan terkena eklamsia, yang dapat membahayakan kehamilan dan persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pengukuran lingkar lengan atas hanya dilakukan satu kali pada trimester pertama untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Apabila LILA kurang dari 23,5cm, ibu hamil berpotensi mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (Tinggi Rahim)
Tujuannya untuk memperkirakan perkembangan janin dalam kandungan, dengan cara mengukur jarak dari puncak tulang panggul hingga ke bagian teratas dari perut ibu hamil.
Pemeriksaan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
Tujuannya untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan letak janin atau masalah lain. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan mendekati masa persalinan.
Skrining Status Imunisasi Tetanus
Tujuannya untuk mengetahui status imunisasi ibu hamil, serta memberi vaksin tetanus jika belum dilakukan, untuk membangun kekebalan ibu hamil terhadap infeksi tetanus.
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)
Tablet tambah darah (TTD)Â mengandung sedikitnya 60 mg zat besi dan 400 microgram asam folat, dan harus diminum ibu hamil setiap hari selama kehamilan. Tujuannya untuk mencegah kekurangan zat besi dan anemia.
Pemeriksaan Laboratorium
Terdiri dari pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemeriksaan darah lainnya sesuai indikasi kondisi kesehatan yang ditemui, kadar protein pada urin dan kondisi kehamilan dan janin melalui Ultrasonografi/USG.Â
Tata Laksana Khusus
Apabila ditemukan masalah atau kelainan pada kehamilan, dokter atau bidan segera dapat melakukan penanganan atau merujuk pada tenaga ahli lainnya.
Konseling
Setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas, ibu dapat melakukan temu wicara atau konseling dengan bidan atau dokter yang menangani. Tujuannya untuk mendapatkan informasi terkait kesehatan ibu dan janin dalam kandungan, serta langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan lancar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI