Mohon tunggu...
Intan Septiningrum
Intan Septiningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S-1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Childfree dan Generasi Z

28 April 2023   20:30 Diperbarui: 28 April 2023   20:26 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kehadiran anak menjadi hal yang vital dalam budaya Indonesia sehingga kehadirannya dinanti-nanti, sehingga sering kali pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan momongan setelah menikah itu muncul dan terkesan menyudutkan kala tak kunjung memiliki keturunan. Hal tersebut akhirnya membuat mereka memutuskan untuk memilih childfree agar masyarakat tidak lagi bertanya ataupun berbasa- basi. Contohnya ada sepasang suami istri yang sudah menikah lama tetapi belum juga diberi keturunan, tetapi masyarakat sekitar terus menanyakan kenapa kok belum punya anak, kamu tidak ingin punya anak dan lain sebagainya. Pertanyaan tersebut muncul dikarenakan sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa menikah sama dengan ingin menjalani rumah tangga bersama dan bereproduksi untuk menghasilkan keturunan sebagai perwujudan dari rasa kasih sayang dan saling mencintai mereka sebagai pasangan. Faktor budaya ini yang menyebabkan orang untuk memilih childfree karena masih ada perbincangan seperti itu di kehidupan kita bahkan sampai sekarang masih ada. 5. Over Populasi Setiap pasangan memiliki keputusannya masing-masing dalam menjalani kehidupan rumah tangga pribadinya. Keputusan yang sangat penting dalam berumah tangga salah satunya yaitu mengenai keturunan. Setiap orang mempunyai hak asasi manusia yang tidak dapat dipaksakan oleh siapa pun. Seseorang yang menyatakan keinginannya untuk childfree dapat dikarenakan tidak ingin terbebani dalam kehidupannya, punya keturunan yang nantinya akan jadi tanggung jawab seumur hidup, dengan segala macam aspek yang kita rasain, masyarakat sekitar juga blak- blakan soal punya anak itu sulit, banyak banget yang diusahain, yang dipikirin jadi perlu dipertimbangkan lagi soal mempunyai keturunan, karena semua itu tidak akan mudah. Tidak mempunyai keturunan juga bisa membuat kita bahagia dengan pasangan kita tanpa adanya seorang anak, tidak punya keturunan atau childfree bisa membuat kita tidur selama 8 jam setiap hari, tidak stres mendengar anak-anak berteriak, tidak pusing , tidak perlu mengurus orang lain lagi cukup suaminya, bisa liburan atau jalan- jalan ke mana saja tanpa adanya anak dll. Padahal sejatinya mempunyai keturunan atau anak memiliki banyak hal positif dan manfaatnya seperti memiliki teman main, teman diajak bicara, dan dapat menjaga hari-hari tua kita nanti, serta lain sebagainya.

Penulis:

  • Intan Septiningrum
  • Ira Suarilah, S.Kp, M.Sc, Ph. Universitas Airlangga, Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun