Hallo kawan kompasiana, ini merupakan tulisan pertama saya pada blog Kompasiana. I hope u like for my review blog!
Dan saya disini ingin mereview salah satu Drama korea yang membuat saya merasa "Amazing" dengan jalan cerita nya.Â
Kenapa saya merasa Amazing sekali dengan drama korea ini? Karena saya pikir dari drama korea yang berjudul "The Light in your eyes" ini kita bisa ambil pelajaran didalamnya, bagaimana cara kita menghargai sesuatu yang ada didalam hidup kita.
Saya salut dengan Lee Nam-kyu dan Kim Soo-jin selaku penulis dari Drama ini, yang bisa membuat jalan cerita super apik. Dan Kim Suk-yoon selaku produser yang dapat mewujudkan  drama ini.Â
Drama ini tayang di salah satu stasiun TV di korea yaitu JTBC, Â di slot Senin & Selasa. Dan sudah merampungkan 12 Episode, yang bisa dikatakan menyentuh hati.
Sosok "Kim-hye-ja" muda yang di peran oleh Han-ji-min memiliki cita-cita sebagai news anchor, karena cinta pertamanya yang memuji keindahan suara "Hye-ja".
Namun dugaan tetang ganre drama ini tentang "time treveller" itu salah besar, didalam drama ini menceritakan sosok seorang nenek bernama "Kim-Hye-ja" yang menderita "Alzheimer" diperan oleh Kim-hye-ja juga. Yang dimana begitu banyak hal yang ia lewati dalam hidupnya dimasa muda, termasuk kehilangan sosok suami yang sangat ia cintai di masa muda nya  "Lee Joon-ha" yang diperankan oleh Nam-joo-hyuk.Â
Dimasa Mudanya sosok "Hye-ja" ini sangat cinta dengan dunia news anchor, dan dalam suatu kesempatan dia bertemu dengan "Joon-ha" yang membuatnya jatuh cinta. "Hye-ja" sangat ini membantu "Joon-ha" keluar dari kehidupannya yang sulit, yang disebabkan oleh ayahnya "Joon-ha" yang seorang pecundang pemabuk. Melihat kehidupan "Joon-ha" yang sangat keras itulah yang membuat "Hye-ja" merasa iba, sehingga selalu berusahaan untuk menghibur pria tersebut yang pada akhirnya membuat Hye-ja jatuh hati.Â
Belum genap Dae-sang bertumbuh dewasa, Joon-ha yang bekerja sebagai jurnalis disaat itu, harus mendekam di penjara karena suatu masalah yang pada akhirnya membuat ia meninggal. Dan membuat Hye-ja sangat terpukul dengan kepergian suaminya yang begitu mendadak, Hye-ja dan ayahnya pun menghampiri kantor polisi untuk mengambil Abu Jenazah Joon-ha serta barang-barang yang dikenakan. Hanya saja saat itu, Arloji pemberian Hye-ja tidak ada pada pengambalian barang.
Arlogi inilah yang menjadi kunci dari perjalanan Drama ini, arloji miliki Joon-ha diambil oleh sosok inspektur yang mengintograsi selama ada didalam tahanan. Hye-ja sangat ingin Arloji itu dikembalikan, karena baginya barang yang berharga adalah arloji tersebut. Namun arloji itu tidak bisa ia dapatkan.
Didalam alam bawah sadar Alzhaimer hye-ja tua, Dae-sang ini adalah seorang ayahnya yang kehilangan kaki karena tertabrak truk saat sedang ingin bekerja sebagai supir Taxi.Â
 Meski sosok Hye-ja yang Tegas kepada anaknya, ia tetap sayang pada anaknya. Di eposide terakhir di ceritakan bahwa Hye-ja selalu membersihkan pelataran anak tangga di rumahnya dari serpihan salju. Agar sang anak tidak jatuh terpleset saat ia menuruni anak tangga dekat rumahnya.Â
Dan di moment ini jugalah yang membuat haru biru muncul,  dimana Lee-dae-sang dewasa yang diperankan oleh Ahn-Nae-sang menyadari bahwa selama ini sang ibu selalu memperhatikan setiap langkahnya dari sisi belakang. Dae-sang merasa bersalah selalu menduga bahwa sang ibu sangat membencinya.Â
Dan jangan terkejut juga, jika menonton drama ini akan di munculkan juga peran Nam-joo-hyuk sebagai dokter di masa depan yang merawat Hye-ja tua. Hye-ja menyadari bahwa diri menderita Alhzaimer ketika ia kembali bertemu dengan sosok pria di masa lalu nya yang membawa arloji miliki sang suami di suatu panti jompo.
Dia tersadar bahwa apa yang ia bayangkan selama ini hanyalah serpihan hal-hal dalam hidupnya yang terlewatkan, dan yang membuatnya bertahan sampai saat ini adalah kenangannya yang tidak pernah bisa ia lupakan. Masa-masa bahagia yang ia rangkum menjadi satu dalam memori otaknya.
Sampai akhir hayatnya pun dia sangat mencintai mendiang suaminya dan berharap kelak ia akan dapat hidup bersama dan membuat kenangan yang indah.
Hal yang bisa saya dapat dari Drama bergenre Fantasy romace ini, hargailah hidup kita. Memang terkadang sesuatu yang kita rencanakan dalam kehidupan selalu ada yang terlawatkan, tetapi satu hal. Kita harus tetap menghargai apa yang sedang kita jalani saat ini. Buat sesuatu ini sangat berharga, plot yang bercerita tentang waktu dengan gambaran dari sebuah Arloji, tanpa kita sadari adalah membuat kita kembali berfikir bagaimana cara kita bisa menghargai waktu, termasuk kepada seseorang yang kita cintai, sebelum terlambat luangkan sejenak dalam waktu sibuk kita untuk bisa memaknai kehidupan bersama mereka.Â
Ajak mereka dan peluk erat mereka dan kan katakan "kita tidak sendiri hidup didunia ini. Dan mari bersama kita buat sesuatu yang indah dalam hidup ini"
Salah satu kalimat yang saya ingat dalam drama ini di akhir episode dan membuat saya untuk bisa bersyukur akan kehidupan yang sedang saya jalanin ini adalah  :
"Those were the happinest moments. Those days, my life was blighted by misfortune at times, but there were also happy moments. They say that life is nothing but a mere dream, but I was still grateful for my life. The cold, brisk air at dawn, the sweet breeze right before flowers start to bloom, and the scent of sunset that fills the air at sundown. Every single day was Dazzlingly beautiful. Even if you're struglling right now, everyon alive has the right to enjoy all this everyday. Even if one ordinary day is followed by another ordinary day, life is still worth living. Don't waste the present, regrettig the past and worrying about the future. Live this day beautifully. You deserve it. To all of you who were a mom, a sister, a daughter, and your self.
Sekian review korea drama saya tentang "The Light in your life" semoga kita bisa lebih bijaksana menjalankan kehidupan kita dan kita selalu diberikan hal terbaik dalam kehidupan kita di Dunia.
Next, saya akan mereview beberapa Drama/Movie yang inspiratif. Dan berbagi dengan kalian.
Touch your heart,
Intan MS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H