Pola ini merupakan campuran atau ambivalen. Anak dengan pola kelekatan ini terkadang memandang orang lain sebagai ancaman sehingga menimbulkan perilaku-perilaku agresif-defensif. Biasanya anak dengan pola ini tumbuh di lingkungan keluarga yang lazim dengan tindakan kekerasan. Alih-alih mendapatkan kasih sayang dari orang tua, upayanya mencari afeksi justru membuatnya menerima perilaku kasar atau bahkan pukulan. Anak akan tumbuh dewasa menjadi individu yang pada umumnya cepat mengalami perubahan suasana hati, suatu saat ia merasa cemas sangat ingin disayangi namun berubah merasa tidak pantas untuk disayangi. Hal ini berdampak pada sulitnya mereka membangun suatu hubungan yang sehat dengan orang lain.
Dari teori kelekatan ( attachment theory ) ini sangat jelas pentingnya peranan orang tua dalam membesarkan anak dan menghasilkan individu-individu yang sehat secara psikologis. Ketika Anda sebagai orang tua menemukan adanya perilaku anak yang menunjukkan hal negatif, segera cari bantuan atau konsultasi dengan pihak profesional yang dapat membantu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI