Mohon tunggu...
Intan Sakinah
Intan Sakinah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi silat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3. Teori Lev Vygotsky dan Piaget tentang perkembangan sosial dan kognitif

18 Januari 2025   23:17 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:17 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilustrasi Boy Jumping Near Grass at Daytime. Sumber: Pexels.com

ADVERTISEMENT

Pertumbuhan merupakan sebuah fenomena alami yang dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Pertumbuhan dan perkembangan adalah dua proses kehidupan manusia yang berlangsung secara terus-menerus seiring berjalannya waktu, karena keduanya ini saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Sedangkan, perkembangan juga sebuah proses yang kekal dan tetap menuju ke arah atau organisasi pada tingkat yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan dan belajar. Ini menunjukkan bahwa dari masa konsepsi hingga meninggal dunia, individu tidak pernah statis, melainkan selalu mengalami perubahan yang bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan.

ADVERTISEMENT

Teori Jean Piaget

Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif didefinisikan berdasarkan cara anak-anak berinteraksi dengan lingkungannya. Anak-anak secara aktif membentuk dan menciptakan skema, yaitu kerangka kognitif yang mereka gunakan untuk mengorganisir dan memahami suatu informasi. Suatu informasi juga dapat diterima oleh anak melalui pengalamannya dalam berinteraksi dengan peristiwa tertentu dan menciptakan skema. Dalam proses perkembangannya, skema ini mengalami beberapa proses adaptasi yang terbagi menjadi dua konsep:

A. Asimilasi

Dalam teori perkembangan kognitif Jean Piaget, asimilasi adalah proses di mana anak-anak mengintegrasikan informasi atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada. Ketika anak menghadapi sesuatu yang baru, mereka mencoba memahami dan menyesuaikannya dengan pola pemahaman yang sudah mereka miliki. Misalnya, ketika seorang anak yang sudah mengenal "anjing" sebagai hewan berbulu dan berkaki empat melihat seekor kambing untuk pertama kalinya. Karena kambing memiliki karakteristik serupa dengan anjing dalam skema anak, seperti memiliki bulu dan empat kaki, si anak mungkin menganggap kambing tersebut adalah sebagai "anjing".

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, anak menggunakan skema yang sudah ada (anjing) untuk memahami sesuatu yang baru (kambing). Proses ini merupakan bentuk asimilasi, karena anak mencoba "menggabungkan" informasi baru ke dalam kerangka pemahaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.

B. Akomodasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun