Mohon tunggu...
Putu IntanRossyta
Putu IntanRossyta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Realisme Dalam Sejarah: Pendekatan Pembelajaran Sejarah Berdasarkan Bukti Dan Fakta

21 Desember 2024   09:55 Diperbarui: 21 Desember 2024   13:22 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejalan dengan arus kehidupan manusia yang dinamis, Pendidikan merupakan way of life. Dalam berproses dan belajar dari suatu persoalan yang dilalui memerlukan peran penting Pendidikan. Melalui pendidik yang menjadi pusat dari usaha yang dilakukan manusia untuk menjadi insan yang berkualitas dan berintegritas. (Yusuf, 2018) berpendapat bahwa pendidikan menjadi suatu cara atau jalan yang dilalui oleh manusia untuk mencapai tujuan dengan melalui suatu proses pembelajaran yang melingkupi pelatihan maupun cara manusia itu terdidik. Sehingga proses pendidikan memegang peran penting.

Di tengah dinamika dunia yang terus berubah, refleksi filosofis menjadi penting untuk mengevaluasi praktik Pendidikan. Dalam perjalanan pendidikan, filsafat menjadi kompas yang membantu mendefinisikan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegang. Di sisi lain, filsafat menekankan pentingnya penguasaan pengetahuan dan nilai-nilai kebenaran sebagai dasar pendidikan. Namun zaman modern seperti saat ini, telah terjadi banyak perubahan pada konsep Pendidikan di Masyarakat. Sehingga untuk mengkritisi hal tersebut, filsafat Realisme muncul dengan memandang segi Pendidikan harus berdasarkan kebenaran yang merupakan representasi nyata yang sebenarnya dari dunia ini (Endah Isnaintri, 2023). Pendidikan harus mengajarkan siswa untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia nyata secara objektif. 

Dalam pandangan filsafat yang dipelopori oleh seorang tokoh bernama Aristoteles ini, mengemukakan bahwa pendapatnya mengenai realisme dapat menjadi penengah anatara pikiran, logika, dan realitas. Salah satu implementasi filsafat realisme dalam bidang Pendidikan dapat diadopsi dalam mata pelajaran sejarah. Sejarah menyajikan tentang peristiwa-peristiwa yang membentuk perjalanan umat manusia, hal ini memegang peran yang sangat penting dalam membentuk pemahaman kita terkait masa lalu, dengan menghubungkannya dengan masa sekarang serta memberikan gambaran tentang masa yang akan datang.

Sejarah dengan aliran realisme dapat menanggulangi perbedaan interpretasi dalam narasi sejarah serta pandangan-pandangan yang dipengaruhi oleh sudut pandang individu atau kelompok tertentu yang memungkinkan menimbulkan distorsi dalam pemahaman sejarah. Oleh mengimplementasilan filsafat realisme dalam pembelajaran sejarah dapat menjadi hal yang sangat penting. Dengan mengadopsi realisme dalam sejarah mengutamakan penggunaan bukti kongkrit dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan keberadaannya sehingga peristiwa sejarah yang disampaikan oleh guru kepada siswa menjadi lebih objektif dan rasional (Hartatik, 2018).

Metode penelitian 

Penulisan ini disusun dengan menggunakan metode kualitatif yaitu library research. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang lebih menekankan pada konsep analisis (Waruwu, 2024). Proses dan makna sangat ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Dengan adanya metode library research ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan melakukan pencarian dan membaca berbagai literatur, seperti buku, catatan, jurnal online, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas penulis yakni implementasi filsafat realisme dalam mata pelajaran sejarah . Selain itu, penulis juga mengambil sumber-sumber dari berbagai jurnal-jurnal ilmiah online yang memiliki keterkaitan dengan materi yang dibahas penulis lalu menjabarkan dengan menggunakan kalimat penulis sendiri berdasarkan pemahaman penulis.

Pembahasan  
Pengertian dan Penerapan Realisme dalam Sejarah

Dalam sejarah, filsafat realisme berperan sebagai landasan berfikir untuk mengutamakan bukti-bukti sejarah yang dapat diverifikasi dalam menganalisis sebuah peristiwa sejarah. Dengan pendekatan ini berusaha memberikan serta menggambarkan peristiwa sejarah sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi tanpa dipengaruhi oleh sudut pandang apapun. Sejarah harus dipahami berdasarkan kebenaran, fakta serta bukti nyata (Kartodirdjo, 1990). Sejarah bukan hanya sekedar cerita atau opini namun sejarah harus didasarkan pada data yang sahih seperti arsip, dokumen saksi, artefak sejarah dan lain sebagainya.

Dengan pendapat tersebut menunjukan bahwa sejarah dengan aliran realisme menuntut onjektivitas dalam setiap peristiwa sejarah. Dengan realisme, penting dicatat oleh sejarahwan bahwa fakta sejarah berbeda dengan mitos atau cerita rakyat yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya (Mulyanto, 2023). Dalam pembelajaran sejarah, fakta harus diletakan pada garda terdepan. Dalam hal ini tenaga pendidik harus dapat mengkritisi setiap sumber sejarah yang ada dengan mencari bukti-bukti fakta sehingga dapat memperjelas rangkaian peristiwa sejarah yang terjadi.

Cara Implementasi Pembalajaran Sejarah dengan Pendekatan Realisme 

Implementasi pembelajaran sejarah berdasarkan filsafat realisme adalah dengan berfokus pada fakta objektif dan empiris. Dalam konteks ini, pembelajaran sejarah berlandaskan pada pemahaman akurat dan rasional tentang peristiwa sejarah kepada siswa, serta memberikan penekatan pada sumber yang didasarkan bukti terverifikasi. Menurut penulis, berikut merupakan beberapa cara implementasi pembelajaran sejarah berdasarkan filsafat realisme :

  • Pengajaran Berdasaqrkan Fakta Sejarah yang Terverifikasi : Hal ini bertujuan untuk menghindari spekulasi atau pandangan sejarah yang subjektif tanpa didukung bukti sejarah yang sahih. Dalam hal ini, guru dapat mengajarkan siswa untuk menganalisis peristiwa sejarah dengan berdasarkan pada bukti yang ada, seperti arsip, catatan, buku dan dokumen resmi misalnnya dengan menggunakan buku paket sekolah dan media cetak lainnya yang terferivikasi.
  • Pendekatan Objektif dan Analitis : Sejarah harus dengan pendekatan pendekatan yang bersifat keilmuan dan sistematis tanpa adanya pengaruh dari interpretasi subjektif. Dengan itu, guru mendorong siswa untuk bisa berfikir kritis untuk menganalisis setiap peristiwa sejarah yang ada berdasarkan bukti yang ada kemudian membuat kesimpulan yang rasional misalnya disaat mempelajari perang kemerdekaan Indonesia, siswa diajarkan untuk melihat berbagai faktor penyebabnya seperti faktor ekonomi, politik, sosial, tanpa dipengaruhi sudut pandang tertentu.
  • Penggunaan Teknologi dan Media untuk Mengakses Sumber Sejarah : Untuk dapat menambah cakrawala siswa, realisme juga melibatkan teknologi untuk memperluas akses siswa terhadap berbagai bentuk sumber Sejarah yang lebih berpariasi. Akses digital dapat digunakan untuk situas web arsip, database, perpustakaan digital dan lain sebagainya sehingga siswa dapat mencari sumber pembelajaran  yang relevan.  
  • Fokus Pada Pemahaman Peristiwa Sejarah Yang Relevan dan Dapat Dibuktikan : Pentingnya mengajarkan peristiwa sejarah yang relevansinya nyata, misalnya dengan peristiwa-peristiwa sejarah yang dekat dengan mereka namun dapat dibuktikan keberadaannya. Penilaian mereka terhadap pemahaman sejarah harus berdasarkan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi bukti sejarah yang ada. Dengan cara guru memberikan tugas atau project kepada siswa dan menyimpulkan peristiwa tersebut secara objektif dapat menjadi cara agar siswa dapat focus dan menarik minat belajar mereka.
  • Pembelajaran yang Fokus pada Tujuan Praktis : Dengan realisme yang mengutarakan pendekatan yang pragmatis dan berorientasi pada hal nyata. Sehingga pembelajaran sejarah harus dapat membantu siswa dalam memahami makna peristiwa sejarah yang berimplikasi terhadap perkembangan dunia saat ini dan masa depan. Misalnya, siswa dapat mempelajari sejarah kolonialisme dan dampaknya terhadap hubungan internasional saat ini, dengan fokus pada penyelesaian masalah yang masih relevan seperti ketidaksetaraan ekonomi atau hubungan antarnegara serta bukti nyata pada masa sekarang dapat memeberikan pemahaman dan nilai sejarah yang berarti bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun