Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari
Ketika orkes memulai "Ave Maria"
Kuseret ia ke sana ....
Maret, 1943.
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan seni dan sastra, termasuk dalam hal puisi. Sejak dahulu hingga sekarang, banyak lahir para penyair yang begitu memukau dengan karya-karyanya. Salah satu penyair Indonesia yang terkenal hingga sekarang adalah Chairil Anwar. Namanya dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam dunia puisi Indonesia. Karya-karyanya yang penuh dengan kritik sosial dan pemikiran yang dalam, menjadikannya sebagai salah satu penyair terbaik di Indonesia. Selain Chairil Anwar, masih banyak lagi penyair Indonesia yang karyanya masih banyak dijumpai hingga saat ini. Contohnya adalah Sapardi Djoko Darmono, Wiji Thukul, Taufik Ismail, dan W.S Rendra.
Karya-karya para penyair beragam tema dan gaya penulisannya, menyampaikan pesan yang kuat dan menginspirasi banyak orang. Setiap penyair memiliki ciri khas tersendiri dalam menyampaikan karyanya. Kini, karya-karya dari para penyair tersebut banyak dijumpai di berbagai media, seperti buku puisi, majalah sastra, dan media online. Hal ini menunjukkan bahwa puisi Indonesia memiliki tempat yang istimewa dalam hati masyarakat dan terus dihargai hingga saat ini.
Chairil Anwar dengan julukannya "si Binatang Jalang" merupakan salah satu penyair angkatan 45. Chairil Anwar terbilang produktif selama periode 1942-1949. Selama periode tersebut chairil anwar telah menulis banyak karya, di antaranya adalah puisi dengan judul "Aku" yang diganti judulnya menjadi "Semangat", "Taman", "Nisan", "Penerimaan" dll. Karya-karya dari Chairil Anwar bisa kita jumpai di berbagai media internet serta dalam buku "Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus".
Salah satu puisi Chairil Anwar adalah puisi "Lagu Biasa" yang di tulis pada tahun 1943. Puisi ini menceritakan tentang dua insan yang baru saja berkenalan. Puisi ini terkesan romantis, chairil anwar mengemas puisi ini dengan diksi yang terkesan manis namun sederhana. Dalam puisi "Lagu Biasa" pembaca seolah dapat merasakan perasaan yang ingin disampaikan oleh chairil anwar.
Dalam puisi-puisinya, Chairil Anwar sering menggambarkan kehidupan dan keadaan sosial pada masa itu dengan gaya yang sederhana namun tajam, tak jarang juga ia menuliskan puisi mengenai kehidupanya. Ia sering menggunakan kata-kata yang lugas, sehingga membuat puisi-puisinya mudah dipahami oleh pembaca. Namun pemilihan diksi dalam puisinya tak jarang juga sedikit membuat pembaca kebingungan dengan apa yang dimaksud oleh penyair legendaris yang satu ini.