Mohon tunggu...
Intan Purnamasari
Intan Purnamasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang ingin belajar menulis. Tema tulisan yang saya saya sukai seputar pendidikan, keluarga, sastra, parenting, dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan dan Kesan Kelas IX Acara Perpisahan Sekolah (Pidato Perpisahan Sekolah)

26 Mei 2024   12:57 Diperbarui: 26 Mei 2024   13:17 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kami hormati, Bpk. Kepala Desa Pelas atau yang mewakili

Yang kami hormati, Bpk. Kepala Madrasah Tsanawiyah Jam'iyatul 'Ulum

Yang kami hormati, Bpk dan Ibu guru serta karyawan MTs. Jam'iyatul 'Ulum

Yang kami ta'dzimi, Seluruh Ayah, Ibu atau wali siswa terkasih yang hadir pada pagi ini

Dan tidak pernah terlupa, seluruh teman-teman kelas IX maupun adik-adik kelas yang sedang memperjuangkan masa depan terindahnya yang berbahagia.

Kalimat syukur Alhamdulillahirobbil 'alamiin, marilah selalu kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan kita nikmat yang tak terhingga

Sholawat dan salam, marilah kita haturkan keharibaan Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah menuntun kita pada jalan kebaikan dan kebenaran biddiinil Islam.

Bapak/Ibu sekalian yang kami hormati, saya berdiri disini mewakili teman-teman kelas IX ingin sekali menyampaikan rangkaian kata demi kata untuk orang-orang hebat yang tidak pernah lelah mendampingi dan memberikan pendidikan terbaik untuk kami.

Lima belas tahun lalu, ada seorang ibu yang sungguh luar biasa kuat melahirkan kami kedunia ini. Ada seorang ayah yang banting tulang mati-matian demi membiayai dan menjaga kami untuk bisa tumbuh dengan sehat. Kami disuapi, kami dirawat, kami dijaga dengan baik, dan mereka rela begadang setiap malam dan terjaga hingga siang ketika kami sakit. Ketika kami belum bisa merangkak, mereka mengajari kami tanpa lelah. Ketika kami belum bisa berjalan, mereka rela menjadi pegangan kami dan tak berani meninngalkan kami sendirian karena takut kami terjatuh. Tapi, justru saat ini, ketika kami sudah bisa berlari, kami sering lari meninggalkan mereka ketika mereka memanggil kami.

Maka, Ayah, Ibu, dengan segala hormat, kami mohon keluasan maafmu atas segala kenakalan yang kami lakukan, karena kami tahu ikhlas dan maafmu untuk kami tak pernah memiliki batas. Kami juga berterimakasih, untuk kebaikan jasamu yang besarnya melebihi apapun. Semoga lelahmu untuk tumbuh kami dan untuk pendidikan terbaik kami menjadi amal jariyah yang tak pernah putus.

Bapak dan Ibu guruku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun