Mohon tunggu...
Intan Purnamasari
Intan Purnamasari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru yang ingin belajar menulis. Tema tulisan yang saya saya sukai seputar pendidikan, keluarga, sastra, parenting, dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

RA Darul Huda Ngantru Tulungagung Membangun Sinergi Kuat dengan Wali Siswa

23 Juni 2023   14:10 Diperbarui: 23 Juni 2023   14:19 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Hari ini, Jum'at 23 Juni 2023, RA Darul Huda mendatangkan para wali siswa untuk pertemuan akhir semester genap tahun pelajaran 2022/2023. RA darul Huda yang berlokasi di Dusun Sumber- Pojok Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung ini memiliki lima gedung utama sebagai ruang kelas atau disebut sentra. 

Yaitu sentra Imtaq, sentra Persiapan, sentra Seni, sentra Balok, dan sentra Makro Mikro, dan memiliki satu ruang guru. RA Darul Huda ini juga menjadi satu lokasi dengan MI Darul Huda.

Jelang liburan akhir semester genap tahun 2022-2023 Senin depan, RA Darul Huda menghadirkan wali siswa dalam rangka pengambilan rapor atau Laporan Hasil Belajar siswanya. Pada kesempatan itu, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Ibu Kepala RA Darul Huda yaitu Ibu Siti Karyani,S.Pd. Diantaranya :

 

Sosialisasi Kurikulum Merdeka

Sebagai kurikulum baru yang diluncurkan Februarai 2022 lalu oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim memang masih dirasa asing oleh masyarakat. 

Maka dihadirkannya wali siswa untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ini menjadi langkah yang sangat baik. Dengan sosialisasi tersebut diharapkan tidak menimbulkan kebingungan wali siswa terhadap pelaksanaan program pembelajaran di semester berikutnya. Sehingga pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan soft skill dan karakter anak dapat tercapai lebih maksimal dengan kerjasama yang baik antara guru dengan wali siswa.

Dalam penjelasannya, akan ada pengadaan buku baru yang isinya sesuai dengan kurikulum Merdeka. Ibu Ani, demikian beliau disapa, menuturkan bahwa pada kurikulum Merdeka ini hanya menggunakan sedikit buku namun lebih tebal dari sebelumnya. Beliau juga menuturkan tetap ada buku untuk evaluasi setiap akhir semester.

 

Sosialisasi tahap tumbuh kembang anak 

Beliau berfokus pada pentingnya orangtua siswa memahami bahwa pada usia ini sebenarnya anak tidak boleh dipaksa untuk mampu membaca. Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 1839/C.C2/TU/2009 bahwa Penyelenggaraan Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Penerimaan siswa Baru Sekolah Dasar, sebenarnya tidak diperbolehkan mengajarkan calistung pada anak usia dini. Yang diperbolehkan hanya memperkenalkan saja.

Ibu Ani menekankan kepada orangtua siswa untuk tidak memaksa apalagi sampai mencubit dan membentak ketika mengajari anaknya baca tulis, karena tahap itu memang belum saatnya dikuasi oleh anak. 

Orangtua tidak perlu khawatir atau takut anaknya tertinggal kemampuan membacanya. Karena saat ini, ketidak sinkronan kurikulum di RA yang melarang mewajibkan anak bisa baca tulis dengan kurikulum di SD yang menuntut lancar membaca dengan penuhnya materi membuat orangtua merasa dituntut bahwa selesai tingkat RA/TK anaknya harus sudah lancar baca tulis.

Pada kesempatan itu, beliau juga menyampaikan akan pengadaan buku DDTK atau Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak untuk memantau tumbuh kembang anak didiknya. Mulai dari pencatatan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Setiap anak melewati tumbuh kembangnya masing-masing. 

Dengan mencatat tumbuh kembang anak orangtua bisa memahami perubahan pada anak dan siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. Langkah pencatatan tumbuh kembang anak di sekolah tentu sangat membantu orangtua siswa dalam memantau tumbuh kembang anaknya.

Pengawasan kegiatan anak saat liburan

Libur panjang mulai tanggal 26 Juni sampai masuk kembali tanggal 17 Juli 2023 merupakan libur akhir semester yang panjang. Orangtua siswa diminta untuk memperhatiakan kegiatan liburan anaknya. Terutama dalam pengendalian penggunaan HP oleh anak. 

Seringnya, selama liburan anak hanya beridam diri didalam kamar dan menghabiskan waktu dengan HP nya. Tentu hal itu akan sangat membawa dampak negative bagi anak. Anak kurang bersosialisasi. Anak akan lebih malas belajar ketika hari libur telah usai. Jika terlanjur menjadi kebiasaan maka anak akan lebih sulit dikendalikan dalam menggunakan HP.

Ibu Ani menganjurkan kepada orangtua untuk melibatkan anak dengan kegiatan rumah. Misalkan, mengajak anak menyapu, mencuci piring atau baju, membersihkan rumput, melipat baju dan sebagainya. Melibatkan anak dala kegiatan sehari-hari memiliki nilai posiitif untuk anak. 

Hal ini sejalan dengan yang dituliskan Dr.Muhammad Nur Abdul Hafiz suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting "Ketika anak mulai tumbuh dan menyibukkan diri dengan pekerjaanm hal itu dapat menggugah kesadaran akalnya, sehingga dia dapat menyaksikan bagaimana cara melatih indranya dan meniru pekerjaan tersebut. 

Dengan cara itulah dia dapar melakukan pekerjaan dengan baik dan mempelajarinya setahap demi setahap". Dengan demikian waktu berlibur anak tidak hanya habis untuk bermain HP namun juga bermanfaat untuk belajar membantu orangtua dengan pekerjaan rumahnya.

Demikian ilmu yang dapat dipetik dalam pertemuan antara guru-guru RA Darul Huda dengan wali siswa. Pada kesempatan seperti itu wali siswa juga berkesempatan untuk sharing secara langsung tentang perkembangan anak. Sehingga antara pihak madrasah dan wali siswa dapat terbentuk sinergi yang kuat. Besar harapannya, semua usaha ini akan berdampak lebih baik untuk anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun