Beliau berfokus pada pentingnya orangtua siswa memahami bahwa pada usia ini sebenarnya anak tidak boleh dipaksa untuk mampu membaca. Sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 1839/C.C2/TU/2009 bahwa Penyelenggaraan Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Penerimaan siswa Baru Sekolah Dasar, sebenarnya tidak diperbolehkan mengajarkan calistung pada anak usia dini. Yang diperbolehkan hanya memperkenalkan saja.
Ibu Ani menekankan kepada orangtua siswa untuk tidak memaksa apalagi sampai mencubit dan membentak ketika mengajari anaknya baca tulis, karena tahap itu memang belum saatnya dikuasi oleh anak.Â
Orangtua tidak perlu khawatir atau takut anaknya tertinggal kemampuan membacanya. Karena saat ini, ketidak sinkronan kurikulum di RA yang melarang mewajibkan anak bisa baca tulis dengan kurikulum di SD yang menuntut lancar membaca dengan penuhnya materi membuat orangtua merasa dituntut bahwa selesai tingkat RA/TK anaknya harus sudah lancar baca tulis.
Pada kesempatan itu, beliau juga menyampaikan akan pengadaan buku DDTK atau Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak untuk memantau tumbuh kembang anak didiknya. Mulai dari pencatatan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Setiap anak melewati tumbuh kembangnya masing-masing.Â
Dengan mencatat tumbuh kembang anak orangtua bisa memahami perubahan pada anak dan siap mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. Langkah pencatatan tumbuh kembang anak di sekolah tentu sangat membantu orangtua siswa dalam memantau tumbuh kembang anaknya.
Pengawasan kegiatan anak saat liburan
Libur panjang mulai tanggal 26 Juni sampai masuk kembali tanggal 17 Juli 2023 merupakan libur akhir semester yang panjang. Orangtua siswa diminta untuk memperhatiakan kegiatan liburan anaknya. Terutama dalam pengendalian penggunaan HP oleh anak.Â
Seringnya, selama liburan anak hanya beridam diri didalam kamar dan menghabiskan waktu dengan HP nya. Tentu hal itu akan sangat membawa dampak negative bagi anak. Anak kurang bersosialisasi. Anak akan lebih malas belajar ketika hari libur telah usai. Jika terlanjur menjadi kebiasaan maka anak akan lebih sulit dikendalikan dalam menggunakan HP.
Ibu Ani menganjurkan kepada orangtua untuk melibatkan anak dengan kegiatan rumah. Misalkan, mengajak anak menyapu, mencuci piring atau baju, membersihkan rumput, melipat baju dan sebagainya. Melibatkan anak dala kegiatan sehari-hari memiliki nilai posiitif untuk anak.Â
Hal ini sejalan dengan yang dituliskan Dr.Muhammad Nur Abdul Hafiz suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting "Ketika anak mulai tumbuh dan menyibukkan diri dengan pekerjaanm hal itu dapat menggugah kesadaran akalnya, sehingga dia dapat menyaksikan bagaimana cara melatih indranya dan meniru pekerjaan tersebut.Â
Dengan cara itulah dia dapar melakukan pekerjaan dengan baik dan mempelajarinya setahap demi setahap". Dengan demikian waktu berlibur anak tidak hanya habis untuk bermain HP namun juga bermanfaat untuk belajar membantu orangtua dengan pekerjaan rumahnya.