Mohon tunggu...
Intan Pariwara
Intan Pariwara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KHAS JEMBER

Mahasiswa UIN KHAS Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengadopsi Pengetahuan Masyarakat Adat dalam Kehidupan Modern

21 April 2024   18:17 Diperbarui: 21 April 2024   18:28 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada zaman modern masyarakat sudah banyak mengalami perkembangan dalam kehidupannya, namun saat ini masyarakat sudah mulai memasuki era informasi, dan setiap negara sudah  menjadi sebuah jaringan dimana setiap desa, lembaga pendidikan, Lembaga kemasyarakatan, lembaga pemerintah, dan lain-lain. 

Telematika mempermudah dan mempercepat komunikasi dengan orang-orang di seluruh dunia. Kemajuan globalisasi informasi yang didukung oleh kemajuan teknologi akan sangat mengubah cara hidup masyarakat selama ini sehingga membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih nyaman. Oleh karena itu, bahwa perkembangan ini mempunyai potensi besar untuk mempercepat akses informasi, meningkatkan konektivitas, dan memperluas peluang untuk berinteraksi secara global. 

Namun, penting juga untuk memperhatikan dampaknya terhadap budaya lokal, privasi, dan kesenjangan digital agar memastikan bahwa semua orang dapat merasakan manfaatnya secara adil. Memasukkan kearifan lokal ke dalam kehidupan modern merupakan proses yang kompleks dan penting yang harus diperhatikan dalam upaya menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

Masyarakat adat dengan kearifan lokalnya yang telah teruji selama berabad-abad, memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada dunia modern. Dalam tulisan ini, saya akan membahas beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengadopsi pengetahuan masyarakat adat, serta manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya. 

Pertama, kita perlu memahami bahwa masyarakat adat mempunyai banyak pengetahuan tentang hubungan manusia dan alam. Mereka telah mengembangkan seperangkat pengetahuan yang memandang alam sebagai bagian integral kehidupan manusia, bukan sekadar sumber daya yang dapat dieksploitasi. Konsep-konsep seperti keberlanjutan, keseimbangan ekologi, dan tanggung jawab terhadap lingkungan merupakan nilai-nilai yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat adat. 

Oleh karena itu, dengan memanfaatkan pengetahuan mereka, kita dapat lebih memahami alam dan belajar cara merawatnya secara berkelanjutan. Salah satu cara untuk menggabungkan pengetahuan masyarakat adat adalah dengan melakukan pendekatan kolaboratif. Hal ini mencakup partisipasi aktif masyarakat adat dalam pengambilan keputusan mengenai sumber daya alam di wilayah mereka. 

Dengan mempertimbangkan pendapat dan pengetahuan mereka, kebijakan dan praktik pengelolaan lingkungan yang lebih baik dapat dikembangkan. Misalnya, dalam konteks konservasi hutan, masyarakat adat seringkali memiliki pengetahuan lokal tentang pola migrasi hewan, tanaman obat tradisional, dan cara menjaga keseimbangan ekosistem. Menggabungkan pengetahuan ini dengan pengetahuan ilmiah modern memungkinkan kita mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk melestarikan keanekaragaman hayati. 

Selain itu, menggabungkan kearifan lokal juga dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Banyak produk dan praktik tradisional yang dapat diperluas sebagai sumber pendapatan berkelanjutan. Misalnya kerajinan tradisional, makanan khas, dan paket wisata budaya yang menarik bagi wisatawan domestik dan internasional. 

Dengan mendukung inisiatif ekonomi lokal yang berkelanjutan, Anda dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya atau lingkungan. Namun, konteks sosial, politik dan ekonomi yang kompleks juga harus dipertimbangkan ketika mengadopsi pengetahuan adat. 

Banyak komunitas adat menghadapi tantangan seperti konflik hak atas tanah, degradasi lingkungan, dan kerugian sosial. Oleh karena itu, upaya untuk memasukkan pengetahuan mereka harus didasarkan pada prinsip keadilan dan partisipasi. Penting untuk mengakui dan menghormati hak tradisional mereka atas tanah dan sumber daya alam serta mendukung mereka dalam memperjuangkan hak-hak tersebut.

Selain itu, menggabungkan kearifan lokal juga dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal., perlu ditegaskan bahwa kearifan lokal tidak bersifat statis, melainkan terus berkembang dan beradaptasi terhadap perubahan zaman. 

Oleh karena itu, dalam mengadopsi ilmunya, kita juga harus terbuka terhadap inovasi dan penemuan baru yang mungkin timbul dari interaksi ilmu pengetahuan tradisional dan modern. Misalnya, beberapa komunitas adat telah mengembangkan teknik pertanian ramah lingkungan, seperti pola pertanian rotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik, yang dapat menjadi inspirasi bagi praktik pertanian modern yang berkelanjutan. 

Dalam konteks globalisasi dan perubahan iklim yang cepat, mengadopsi kearifan lokal bukan hanya sebuah pilihan, namun juga sebuah kebutuhan. Kita tidak bisa lagi mengandalkan solusi tradisional yang mengabaikan kearifan lokal dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Dengan mengintegrasikan pengetahuan asli ke dalam kehidupan modern, kita dapat membangun masyarakat yang lebih seimbang, berkelanjutan, dan tangguh terhadap tantangan masa depan.

Kesimpulannya, mengadopsi kearifan lokal bukan hanya merupakan kewajiban moral dan etika, namun juga merupakan investasi bagi masa depan planet kita. Menggabungkan pengetahuan tradisional dan ilmu pengetahuan modern dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapi umat manusia saat ini. 

Oleh karena itu, kami ingin berkomitmen untuk mendukung dan menghormati pengetahuan dan nilai-nilai Pribumi sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi seluruh makhluk di Bumi. Di dunia modern saat ini, perubahan perilaku terjadi dengan cepat dan kontras akibat munculnya teknologi baru dan budaya yang berbeda. Kita dapat mengukur

modernitas melalui sejauh mana individu dan masyarakat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab. Adaptasi masyarakat terhadap modernisasi dipandang sebagai perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, dan adat istiadat. Kalau pun ada kelonggaran dalam hal ini, apa yang dianggap baik masih dipraktikkan dan dipatuhi dalam masyarakat pedesaan, bahkan dalam konteks yang lebih modern. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional bersifat fleksibel dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan zaman.

Globalisasi yang bercirikan modern seringkali mengedepankan rasionalitas dan empirisme yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai tradisional. Namun perlu diingat bahwa nilai-nilai tradisional juga mempunyai tempatnya dan seringkali menjadi bagian penting dari identitas dan budaya suatu masyarakat. 

Contohnya kehidupan modern akibat globalisasi di Bali, Menjaga keseimbangan nilai budaya lokal dan global penting bagi Bali untuk merangkul gaya hidup modern globalisasi. Hal ini dicapai melalui pendekatan pendidikan yang memadukan nilai-nilai tradisional Bali dengan pembelajaran budaya dunia. 

Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya nilai-nilai budaya global yang bertentangan dengan nilai-nilai lokal, terutama bagi generasi muda. Masyarakat dan pemerintah juga dapat berperan dalam mendorong penggunaan teknologi informasi secara bijaksana dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun