Oleh karena itu, dalam mengadopsi ilmunya, kita juga harus terbuka terhadap inovasi dan penemuan baru yang mungkin timbul dari interaksi ilmu pengetahuan tradisional dan modern. Misalnya, beberapa komunitas adat telah mengembangkan teknik pertanian ramah lingkungan, seperti pola pertanian rotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik, yang dapat menjadi inspirasi bagi praktik pertanian modern yang berkelanjutan.Â
Dalam konteks globalisasi dan perubahan iklim yang cepat, mengadopsi kearifan lokal bukan hanya sebuah pilihan, namun juga sebuah kebutuhan. Kita tidak bisa lagi mengandalkan solusi tradisional yang mengabaikan kearifan lokal dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang semakin parah. Dengan mengintegrasikan pengetahuan asli ke dalam kehidupan modern, kita dapat membangun masyarakat yang lebih seimbang, berkelanjutan, dan tangguh terhadap tantangan masa depan.
Kesimpulannya, mengadopsi kearifan lokal bukan hanya merupakan kewajiban moral dan etika, namun juga merupakan investasi bagi masa depan planet kita. Menggabungkan pengetahuan tradisional dan ilmu pengetahuan modern dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan berkelanjutan terhadap permasalahan lingkungan yang dihadapi umat manusia saat ini.Â
Oleh karena itu, kami ingin berkomitmen untuk mendukung dan menghormati pengetahuan dan nilai-nilai Pribumi sebagai bagian dari upaya kita bersama untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi seluruh makhluk di Bumi. Di dunia modern saat ini, perubahan perilaku terjadi dengan cepat dan kontras akibat munculnya teknologi baru dan budaya yang berbeda. Kita dapat mengukur
modernitas melalui sejauh mana individu dan masyarakat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab. Adaptasi masyarakat terhadap modernisasi dipandang sebagai perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, dan adat istiadat. Kalau pun ada kelonggaran dalam hal ini, apa yang dianggap baik masih dipraktikkan dan dipatuhi dalam masyarakat pedesaan, bahkan dalam konteks yang lebih modern. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisional bersifat fleksibel dan berkelanjutan dalam menghadapi perubahan zaman.
Globalisasi yang bercirikan modern seringkali mengedepankan rasionalitas dan empirisme yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai tradisional. Namun perlu diingat bahwa nilai-nilai tradisional juga mempunyai tempatnya dan seringkali menjadi bagian penting dari identitas dan budaya suatu masyarakat.Â
Contohnya kehidupan modern akibat globalisasi di Bali, Menjaga keseimbangan nilai budaya lokal dan global penting bagi Bali untuk merangkul gaya hidup modern globalisasi. Hal ini dicapai melalui pendekatan pendidikan yang memadukan nilai-nilai tradisional Bali dengan pembelajaran budaya dunia.Â
Selain itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya nilai-nilai budaya global yang bertentangan dengan nilai-nilai lokal, terutama bagi generasi muda. Masyarakat dan pemerintah juga dapat berperan dalam mendorong penggunaan teknologi informasi secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H