"Ini aku Azka, pacar kamu." Ucap Azka lembut. "Aku kembali dan kali ini aku gak akan ngelakuin hal bodoh lagi seperti waktu itu. Apapun masalahnya, semuanya harus dibicarakan baik-baik. Seperti kata kamu dulu, iya kan? Aku minta maaf karena ninggalin kamu gitu aja tanpa mau dengarin penjelasan kamu." Azka menggenggam tangan Nara. "Ingatan aku udah kembali dan mama udah bilang sama aku semua yang kamu ceritain ke mama sehari sebelum aku pindah. Maaf karena waktu ditaman aku malah ninggalin kamu gitu aja. Aku bingung tiba-tiba aja kamu datang trus meluk aku. Kamu kenal sama aku, tapi aku gak ingat apapun tentang kamu. Jadi aku pergi, aku minta maaf." Ucap Azka lirih.
Ia bisa melihat penyesalan dikedua bola mata itu. Nara pun tersenyum dan mengangguk. Karena ini semua terjadi bukan keinginan Azka ataupun keinginannya. Ini adalah ujian untuk mereka karena cinta memiliki jalannya masing-masing untuk pulang, dan Azka sudah kembali kerumahnya setelah melewati berbagai rintangan. Mulai dari kesalapahaman yang tak beralasan, kecelakaan yang membuatnya amnesia hingga harus pindah ke Bandung. Dan kini, tepat setahun setelah kepergiannya, ia kembali bersatu dengan cintanya. Dengan gadis yang masih menjaga cintanya. Gadis yang ia sukai sejak umur 10 tahun, yang dulu ia pikir hanya suka-sukaan anak kecil hingga akhirnya dia mengerti, bahwa seorang Azka Nareswara bukan apa-apa tanpa Kanara Shalitta.
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H