"Kok udah disini?" tanya Nara bingung.
"Terus kamu maunya aku dimana?"
"Di pelaminan bareng aku." Jawab Nara, pipinya kembali merona. Astaga, padahal niatnya dia ingin ngegombalin Azka tapi kenapa jadi dia yang salah tingkah? "Udah bisa ngegombal ya sekarang." Kata Azka gemas sambil mencubit pipi chubby Nara yang langsung dihadiahi pukulan dilengannya.
"Sakit, tau!" Azka tertawa kecil lalu mengandeng tangan Nara dan menuntunnya masuk kedalam mobil. Sederhana memang, tapi hal kecil seperti itu mampu membuat hati Nara menghangat. Jemari kecilnya sangat pas dalam genggaman Azka. "Ini tadi aku beliin kamu cheese burger." Nara mengambil cheese burger itu dengan mata berbinar dan langsung memakannya dengan lahap. "Laper banget ya?" tanya Azka sambil membersihkan noda saos disudut bibir Nara. Nara mengangguk sebagai jawaban.
"Langsung pulang atau gimana?" tanya Azka sambil memandang Nara sebentar lalu kembali fokus ke jalanan. "Pulang aja, capek." Jawab Nara sambil memasukkan sampah bekas makannya kedalam plastik. Azka mengangguk sebagai jawaban. Sepanjang perjalan mereka gunakan untuk saling bertukar cerita tentang apa saja yang mereka lakukan selama satu minggu ini. Mulai dari aksi konyol teman sekelas mereka, guru yang semakin hari semakin killer atau tentang PR yang kian banyak. Sesampainya dirumah Nara, Azka langsung pamit pulang. Nara pun tidak masalah dengan itu, lagi pula ia sudah ingin cepat cepat bertemu dengan tempat tidurnya yang empuk, kalau ada Azka pasti akan lama dan ia tidak jadi istirahat.
Hari Minggu adalah surganya dunia bagi Nara, karena hanya dihari itu dia bisa bebas melakukan apapun. Bangun siang, mandi hanya sekali, menonton televisi seharian, makan sebanyak-banyaknya. Saat sedang asik menonton acara kartun berbentuk kotak berwarna kuning tiba-tiba ponselnya berbunyi, ternyata pesan dari David.
David : Lo sibuk kagak?
Nara mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari David. Sekadar info saja, David ini di sekolah orangnya sangat dingin dan tukang maksa. Wajar saja kalau Nara heran, biasanya dia to the point dan tidak terima penolakan. Dan sekarang dia bertanya Nara sibuk atau tidak.
Kanara : Kagak, kenapa?
David : Mau temenin gue nyari hadiah kagak?
Kanara : Siapa yang ultah?