MPASI merupakan makanan pendamping ASI sehingga diusahakan memiliki tekstur yang halus agar mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi. Selain itu, tambahan daun kelor pada MPASI ditujukan sebagai salah satu tambahan pangan bergizi untuk mencegah stunting. "Untuk bayi umur 6-9 bulan diusahakan teksturnya sangat halus tetapi untuk bayi usia 9-11 bulan bisa dikenalkan dengan sedikit tekstur. Selain itu, untuk mengatasi daun kelor yang banyak serat dan sulit untuk dihaluskan bisa di rebus terlebih dahulu seperti sayur bening itu buk, kemudian dihaluskan menggunakan saringan santan" Ujar Truly saat melakukan demo-masak kepada Kader. Setelah MPASI matang, kader yang datang dapat mencicipi MPASI.
Setelah demo-masak kedua menu diversifikasi pangan dari daun kelor tersebut selesai diselenggarakan maka dilanjutkan sesi foto bersama Kader-Kader yang hadir. Kegiatan demo-masak di Desa Sucopangepok berjalan dengan lancar dan sukses karena mendapatkan antusiasme dari Kader yang datang. Selain itu, Kader mendapatkan pengalaman baru terkait diversifikasi menu masakan dari daun kelor, cara mengolah dan manfaat dari daun kelor dalam pencegahan stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H