Peningkatan tingkat kriminalitas merupakan tantangan serius bagi industri pariwisata di berbagai negara. Meskipun destinasi pariwisata seringkali menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya, ancaman terhadap keamanan wisatawan dapat membuat potensi pariwisata terkendala. Peningkatan angka kriminalitas menciptakan ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan pelancong, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk mengunjungi suatu tempat.Â
Pada dasarnya, keterkaitan antara tingkat kriminalitas dan industri pariwisata menjadi semakin jelas. Para pelancong mencari pengalaman liburan yang menyenangkan dan aman, dan ketika suatu daerah dilanda oleh tingkat kriminalitas yang tinggi, citra positifnya sebagai tujuan wisata dapat tergerus. Beberapa destinasi yang sebelumnya populer mungkin mengalami penurunan kunjungan karena kekhawatiran akan keamanan.
Salah satu isu terhangat yang baru-baru ini terjadi ialah kasus turis asal Australia kemalingan harta pribadi yang disimpan di Villa yang diinapi di Kawasan Ubud, Bali pada (12/09/2023). Kerugian yang dialamipun tidak sedikit sebab mencapai angka Rp250.000.000 (250 Juta). Niat awal sang turis untuk menghabiskan waktu dan menikmati indahnya Ubud terpaksa hancur sebab musibah yang menimpanya. Dilansir dari laman detikSumut, Harta pribadi seperti Macbook, HP, microphone, tas gendong merek Tom Bihn, hingga sekotak perhiasan berisi cincin emas putih dengan sembilan butir berlian dibabat habis oleh pencuri. Meski pelaku sudah diamankan segera, tentunya tetap meninggalkan goresan trauma pada turis yang akan membekas dan berpotensi menutupi pengalaman indah yang dirasakan selama berlibur ke Ubud, Bali. Turis yang mengharapkan liburan yang berkesan malah tergantikan dengan pengalaman yang tak mengenakan.
Dampak kriminalitas yang tinggi tentunya dapat mempengaruhi beberapa hal dan akan menjadi dampak yang negatif bagi pariwisata seperti adanya penurunan wisatawan yang bisa berakibat fatal bagi perekonomian lokal dimana hal ini juga akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat dan terhambatnya pembangunan pariwisata. Selain itu dampak kriminalitas yang tinggi juga bisa menjadi masalah yang besar bagi pariwisata, karena keamanan serta kenyamanan wisatawan menjadi salah satu hal yang sangat penting saat berwisata dan akan berpengaruh bagi sektor pariwisata jika terjadi penurunan pariwisata yang pastinya akan mengganggu pengembangan pariwisata dibidang tingkat kunjungan dan memengaruhi penurunanya pendapatan ekonomi.
Industri pariwisata berkontribusi signifikan terhadap perekonomian suatu negara, dan jika kriminalitas menjadi penghambat, dampak negatifnya dapat terasa dalam berbagai sektor ekonomi terkait. Oleh karena itu, penanganan masalah kriminalitas perlu diutamakan sebagai bagian integral dari strategi pengembangan pariwisata. Melihat urgensi masalah ini, upaya bersama antara pemerintah, penegak hukum, dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan. Peran pemangku kepentingan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, berita ini akan mengulas lebih lanjut tentang hubungan antara tingkat kriminalitas dan industri pariwisata, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan dan memulihkan kepercayaan pelancong.
Adapun langkah yang dapat dilakukan dari dalam diri untuk mengurangi risiko tertimpa Tindakan kriminalitas ialah, Tips menghindari tindakan kriminalitasÂ
1. Pastikan memilih lokasi yang aman, pastikan lokasi yang dipilih memiliki kualitas keamanan yang baik. Misalnya memilki petugas keamanan atau memiliki kamera CCTV, hal ini akan meminimalisir potensi segala bentuk ancaman keamanan, termasuk pencurian
2. Perhatikan barang bawaan, hindari membawa barang berharga seperti perhiasan atau pun uang tunai secara berlebihanÂ
3. Hindari jalanan sepi: Jalanan sepi dapat menjadi target bagi pelaku kejahatan, jadi carilah jalan yang ramai atau banyak orang
4.Hindari tempat-tempat rawan dan tempat sepi: Serta tempat yang menarik bagi pelaku kejahatan
Tindakan preventif di atas tidak menjamin sepenuhnya terhindar dari tindakan kriminal, namun usaha dari dalam diri tersebut dapat menghalau diri dari niat para pencuri yang kerap muncul di lokasi tersebut. Selebihnya untuk para penegak hukum dapat memperketak system keamanan, penanganan, dan sagsi hukum kepada para pelaku yang menjadi dalang tindak kriminalitas akibat tuntutan internal yang berakhir muncul niat untuk melakukan kriminalitas
Dengan adanya dampak negatif dari tingginya tingkat kriminalitas membuat masyarakat, pemerintah maupun para wisatawan harus lebih berhati-hati saat melakukan perjalanan wisata. Mengatasi kriminalitas di area pariwisata tentu menjasi salah satu tantangan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, masyarakat, maupun stakeholder lainnya dalam menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta menjaga perekonomian. Harapan untuk adanya peningkatan keamanan dan pengembangan infrastruktur yang aman dan nyaman menjadi salah satu hal yang harus dipenuhi oleh pemerintah, pemerintah juga diharapkan bisa melakukan pendekatan integrasi dengan cara melibatkan masyarakat maupun stakeholder dalam pengamanan kawasan wisata untuk mengatasi kriminalitas di area pariwisata yang mencakup penelitian karakteristik wisatawan korban tindak kriminal, serta menggunakan hukum pidana untuk mengatasi kejahatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H