Mohon tunggu...
Intan Laurensia Kornelius
Intan Laurensia Kornelius Mohon Tunggu... Lainnya - Haiii! Salam Kenal!

Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Abaikan Kondisi Mental Health Saat Pandemi

23 Desember 2020   17:23 Diperbarui: 29 Desember 2020   08:15 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Virus corona  adalah sebuah penyakit yang penyebarannya sangat cepat dan mendunia, Menurut WHO,18 Maret 2020, Coronavirus adalah penyakit yang sangat darurat untuk publik karena virus corona memiliki dampak yang sangat besar dan mudah menyebar. Maret 2020, virus corona sudah dianggap sebagai penyakit tingkat pandemi. Sampai saat ini, Korban virus corona semakin banyak.

Dampak Virus Corona Terhadap Mental Seseorang

Tidak hanya memakan korban jiwa, virus corona juga mengakibatkan dampak-dampak lainnya, termasuk dengan kesehatan mental bagi orang-orang yang terinfeksi virus corona maupun orang yang tidak terinfeksi. Menurut WHO, kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu bisa mewujudkan potensi mereka sendiri. Hal ini bersifat pribadi, bagaimana kita berpikir, merasakan dan bertindak. Inilah yang menentukan bagaimana seseorang dapat berhubungan dengan orang lain, menangani stres dan membuat pilihan. 

Menurut Media Indonesia, 12 Oktober 2020, kasus gangguan jiwa di Indonesia meningkat pesat dari 197 ribu pada tahun 2019, menjadi 277 ribu. Gangguan Kesehatan Mental ini terjadi akibat dari kesedihan, isolasi, hingga kehilangan pendapatan dan ketakutan yang muncul akibat pandemi. Hal ini juga bisa memperburuk kondisi yang sebelumnya sudah ada. Bahkan, tidak sedikit orang yang melarikan diri dengan cara mengonsumsi alkohol dan narkoba.

Virus corona memiliki dampak yang besar bagi mental pelajar dan pekerja. Menurut Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak UNICEF, Ali Aulia Ramly mengatakan bahwa salah satu dampak dari pandemi pada pelajar adalah adanya pembatasan sosial yang diterapkan oleh pemerintah untuk mencegah potensi penularan virus Covid-19. Pembatasan sosial ini menyebabkan munculnya rasa takut yang berlebihan pelajar karena banyaknya informasi yang mereka terima tentang pandemi ini. Selain itu, pembatasan sosial juga membuat pelajar merasa bosan karena harus berdiam diri di rumah dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. Pelajar pun mengalami stress karena tugas yang banyak, kesepian, dan berbagai masalah lainnya.

Covid-19 memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap para pekerja di Indonesia. Mengapa? Karena para pekerja akan mengalami stress yang disebabkan oleh pikiran mereka terhadap masalah finansial, pekerjaan, masa depan, dan kondisi setelah pandemi. Belum lagi ada dari para pekerja yang terpaksa di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena pemilik perusahaan sudah tidak sanggup untuk membiayai mereka. Seperti yang kita ketahui, banyak sekali para pekerja yang sudah di PHK di Indonesia. Mari saling menjaga, mendukung dan tetap melaksanakan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 ini dapat berakhir sesegera mungkin.

Jenis-Jenis Gangguan Mental Saat Covid-19

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan saat masa pandemi Covid-19, antara lain:

1. Gangguan Cemas

Penderita kecemasan sosial dapat mempengaruhi kesehatan fisik yang diakibatkan oleh pikiran itu sendiri atau emosi, sehingga menimbulkan rasa cemas berlebih, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, dan takut kena hal buruk. Akibatnya, penderita akan mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, keringat dingin, mual atau sakit perut, hingga gemetar. Menurut studi dalam jurnal "PLOS ONE", ratusan pasien di Jianghan Fang cang Shelter Hospital, Wuhan, China mengalami gangguan kecemasan. Kondisi itu diduga akibat gejala penyakit yang dirasakan dan kualitas tidur yang buruk.

2. Depresi

Gejala depresi yang muncul diantaranya selalu merasa bersalah, punya suasana hati yang buruk, dan merasa putus asa. Resiko dari pasien yang mengalami depresi akan semakin tinggi apabila pasien selamat, sedangkan pasangan atau anggota keluarganya yang lain tidak selamat dari Covid-19 sehingga menjadi beban mental tersendiri untuk pasien yang selamat. Dalam  studi yang berjudul Anxiety and Depression in Covid-19 Role of Inflammatory and Clinical Predictors, 31 persen dari 402 orang dewasa yang sembuh dari infeksi virus corona mengalami depresi.

3. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Mereka yang pernah mengalami gejala infeksi virus corona yang parah pasti masih sering teringat kondisi tersebut yang membuat diri mereka trauma dan jadi sering tertekan atau mimpi buruk. Mereka pun menutup diri dari orang lain. Masih dari studi yang sama, sebanyak 28 persen penyintas Covid-19 memang mengalami PTSD. Mereka akan takut untuk keluar dari rumah dan panik mengenai kebersihan.

Tips Yang Bisa Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

Kita mengambil langkah untuk terhindar dari kesehatan mental mulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat, kita sebagai makhluk sosial perlu untuk membantu dan membuat orang-orang terdekat kita sehat secara fisik dan mental, bisa dimulai dengan hal-hal mudah yaitu:

1. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Pastinya kita lelah untuk terus berdiam diri dirumah saja dan merasa depresi akibat dari virus corona maka dari itu, kita bisa mengambil waktu untuk refreshing, menonton film favorit, mendengarkan musik, ataupun dengan meminum secangkir teh sambil memandang keluar rumah untuk menenangkan pikiran sehingga dapat melanjutkan aktivitas dengan positif energi. Dapat juga dengan menggunakan aromaterapi sehingga membuat diri tenang.

2. Berkomunikasi dengan orang-orang tercinta secara daring

Mungkin saat ini kita mengkhawatirkan anggota keluarga kita seperti, orang tua, anak saudara, ataupun kakek dan nenek yang rentan terkena virus korona ini. Kita bisa melakukan video call yang bisa menenangkan hati mereka, memberi mereka semangat untuk terus sehat dengan begitu kondisi kejiwaan mereka secara tidak langsung akan terbentuk karena setiap manusia tidak dapat hidup sendiri.

3. Membantu orang yang membutuhkan

Banyak orang yang terkena dampak kehilangan pekerjaan dan perekonomian yang menurun. Kita bisa membantu dengan memberi bingkisan makanan, ikut menyumbang untuk bantuan sosial, memberikan masker pada atau bantuan perlengkapan kesehatan, dan bisa saja kita memberikan informasi tentang lowongan kerja. Dengan begitu kita membantu mendorong kesehatan mental dan fisik mereka.

Sumber :

WHO Headquarters (HQ), WHO Worldwide (2020). Mental health and psychosocial considerations during the COVID-19 outbreak. Diakses pada Tanggal 15 Desember 2020 melalui WHO Int:

WHO Headquarters (HQ), WHO Worldwide (2014). Mental Health. Diakses pada tanggal 20 Desember 2020 melalui WHO Int:

Demi Susanto (2020). Kasus Gangguan Jiwa di Indonesia Meningkat Selama Masa Pandemi. Diakses pada tanggal 15 Desember 2020 melalui Media Indonesia:

Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional (2020). Lindungi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Saat Masa Pandemi COVID-19. Diakses pada tanggal 21 Desember 2020 melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19:

Ayu Maharani (2020). Coba New Normal dengan Bekerja dari Kantor Lagi, Ini Kata Psikolog Diakses pada tanggal 21 Desember 2020 melalui klikdokter:

Ayu Maharani (2020). Penyintas COVID-19 Rentan Kena Gangguan Mental Ini. Diakses pada tanggal 12 November 2020 melalui klikdokter:

Program Studi/ Kelas: Administrasi Bisnis

Mata Kuliah: Emotional Intelligence

Dosen Penguji: A.B.M. Witono, M.S.B.A., Ph.D.

Anggota kelompok:

 1. Andrean Natalimingsen Tedo (015202000004)

 2. Intan Laurensia Kornelius (015202000064)

 3. Kharisma Nurul Asyifah Harahap (015202000086)

 4. Pandu Krisna Pradipta (015202000017)

 5. Verendhira Oriza Sativa (015202000052) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun