Asistensi Mengajar adalah salah satu program yang dibuat pemerintah untuk mahasiswa yang mengambil program studi pendidikan. Program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini masuk ke dalam salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang wajib diikuti oleh mahasiswa kampus minimal satu semester. Kegiatan ini dilakukan dengan pembelajaran di luar Universitas Negeri Malang. Mahasiswa menyusun dan melaksanakan program Asistensi Mengajar sebagai bentuk kegiatan di satuan pendidikan yang dilakukan secara kolaboratif antar program studi (prodi). Asistensi Mengajar dilakukan oleh mahasiswa secara berkelompok di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Kebijakan MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel, sehingga perguruan tinggi dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif. Tujuannya agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran dalam segi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Kegiatan Asistensi Mengajar memiliki beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengajar dan dapat mengimplementasikan materi yang didapatkan di bangku perkuliahan secara langsung.Â
Â
Program Asistensi Mengajar (AM) dilaksanakan selama empat bulan. Program AM terbagi menjadi dua skema, yakni AM di kampus dan AM di sekolah. AM di kampus dilaksanakan satu minggu lebih awal dari pelaksanaan AM di sekolah. AM di kampus diisi dengan kegiatan pembekalan oleh pihak LP3 UM dari tanggal 12 hingga 17 Februari 2024. Diharapkan dengan kegiatan pembekalan tersebut, mahasiswa mampu mempersiapkan hal-hal yang perlu dilaksanakan sewaktu AM dengan baik. Dilanjutkan pada tanggal 19 Februari hingga 14 Juni 2024 yang merupakan pelaksanaan AM di sekolah. Mahasiswa berkesempatan untuk mengimplementasikan ilmu yang dipelajari di kampus terkait persiapan, pelaksanaan, maupun pasca kegiatan belajar mengajar di sekolah tempat AM. Baik itu dari media pembelajaran, model, metode, dan lain sebagainya.Â
SMA Panjura merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang terdapat di Jalan Kelud No.9, Malang, Jawa Timur. SMA Panjura berdiri atas gagasan purnawirawan polri Kota Malang pada tanggal 17 Juli 1987. SMA Panjura Malang terakreditasi A. Kegiatan AM yang tim lakukan di SMA Panjura terbagi menjadi tiga, yakni kegiatan akademik, non akademik, dan administrasi.Â
Kegiatan akademik meliputi kegiatan persiapan sebelum mengajar, kegiatan mengajar, dan kegiatan pasca mengajar. Persiapan sebelum mengajar dilakukan dengan penyusunan perangkat pembelajaran seperti modul ajar, media pembelajaran, asesmen, dan lain sebagainya. Kegiatan mengajar meliputi penyampaian materi pelajaran dan pemberian bimbingan kepada peserta didik. Pemberian bimbingan ke peserta didik dilakukan untuk mewujudkan peran guru sebagai fasilitator. Wujud nyata pemberian bimbingan tersebut salah satunya tercermin saat mahasiswa AM membimbing siswa kelas 10 MIPA dalam pembuatan lilin aromaterapi. Pembuatan lilin aromaterapi pada kelas 10 MIPA merupakan implementasi dari materi perubahan lingkungan. Selain itu, diharapkan siswa mampu memanfaatkan pengetahuannya untuk dijadikan sebagai peluang usaha di kemudian hari.Â
Kerja bakti, merupakan salah satu kegiatan di SMA Panjura Malang yang dilaksanakan selama 1 semester sekali. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh warga sekolah, dimulai dari membersihkan ruangan kelas, resepsionis, ruang guru, mushola, laboratorium, membersihkan aula sekolah, dan lain sebagainya. Kegiatan kerja bakti ini mengajarkan setiap orang untuk bekerja sama, membangun kerukunan, menjalin silaturahmi dengan orang lain sebagai bentuk pengamalan dari salah satu nilai P5, yaitu gotong royong.Â
Sosialisasi kesehatan, diadakan pada 29 April 2024 di lobi sekolah. Skrining TBC dilakukan sebagai bentuk upaya promotif dan preventif TBC di sekolah yang kegiatannya berupa edukasi atau sosialisasi. Diharapkan seluruh warga sekolah dapat lebih peka dan sama-sama melakukan pencegahan penularan TBC sedini mungkin. Apabila pelajar dan seluruh warga sekolah mengenal penyakit TBC lebih baik, maka mereka bisa lebih waspada terhadap penularan penyakit ini. Terlebih bisa membentuk kader TBC sekolah, dan menjadi kader TBC di rumahnya masing-masing.Â
Para mahasiswa Asistensi Mengajar di SMA Panjura juga diberi tugas untuk menjaga dan mengisi kelas jam kosong. Dengan kegiatan ini mahasiswa Asistensi Mengajar dapat berinteraksi lebih dekat dengan peserta didik, dan dapat diisi dengan mata pelajaran yang materi mereka belum selesai. selain itu, kami mahasiswa Asistensi Mengajar juga membantu persiapan pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) seperti menghitung Lembar Jawaban Komputer (LJK), dan mendata kartu nama peserta didik.Â
Sebagai wujud pengabdian untuk sekolah, kami memperbarui dokumen dan administrasi laboratorium yang berkesinambungan dengan program studi kami. Dokumen-dokumen ini meliputi inventarisasi alat dan bahan, SOP laboratorium, jadwal praktikum, lembar peminjaman alat dan bahan, dan tata tertib laboratorium. Dokumen yang berada di laboratorium saat ini diperbarui dengan dokumen baru yang telah kami buat dan akan ada beberapa dokumen yang akan dipajang di dinding. Selain itu, kami juga melakukan penataan ulang laboratorium dikarenakan laboratorium biologi di sekolah ini jarang digunakan sehingga dengan program ini diharapkan akan sangat bermanfaat bagi sekolah.
Dengan adanya program asistensi mengajar ini banyak sekali pelajaran yang kami ambil. Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang kami bayangkan karena hal ini pengalaman pertama kami saat mengajar di kelas. Meskipun hal ini merupakan pengalaman pertama kami sangat senang dapat mengajar beberapa kelas di SMA Panjura Malang. Selain itu, dari pihak sekolah, guru, dan peserta didik sangat menerima kami untuk belajar bersama di sekolah ini. Kegiatan Asistensi Mengajar memberikan kesan yang sangat dalam, mengajarkan kami bahwa guru merupakan cahaya penuntun dalam kegelapan, menghapus kebodohan dengan sinar pengetahuan. Tidak hanya mengajarkan tentang keilmuan, guru juga memiliki peran penting untuk mendidik dan menanamkan akhlak yang mulia untuk siswa. Dengan kesabaran yang tiada tara, guru diharuskan mengenal dan mempelajari karakter setiap siswa dan menanamkan benih ilmu dalam hati setiap siswa, berharap kelak akan tumbuh menjadi pohon kebijaksanaan yang rindang.