Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Rendahnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa jurnal yang telah ditinjau:
Kemampuan Peserta Didik
Beberapa studi mencatat kepasifan siswa, seperti J, R, AF, FI, dalam mengikuti pembelajaran online, dimana mereka hanya pasif menerima informasi tanpa keaktifan dalam berpartisipasi. Pasif disini mengacu pada kurangnya inisiatif dan kegairahan dalam belajar, yang bisa jadi karena kurangnya minat atau kesulitan memahami materi. Untuk mengatasi hal ini, peserta didik perlu lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti melibatkan diri dalam tanya jawab dengan guru untuk memahami materi dengan lebih baik. Akhmat Sudrajat menghubungkan ini dengan kecakapan individu dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki, yang juga dikenal sebagai kompetensi.
Kemampuan Guru
Penyampaian materi oleh guru sering kali tidak menarik minat siswa, membuat mereka merasa bosan dan tidak terlibat aktif. Kurangnya variasi dalam penyampaian materi dan penjelasan yang tidak tuntas dapat menyebabkan pemahaman materi menjadi tidak optimal. Beberapa guru telah mencoba mengatasi ini dengan menggunakan video pembelajaran animasi dan kuis online untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman materi.
Masalah Belajar Siswa
Faktor internal siswa seperti kurangnya minat, kebiasaan belajar yang tidak efektif, dan kondisi kesehatan dapat mempengaruhi motivasi dan konsentrasi mereka dalam belajar, terutama dalam mata pelajaran seperti matematika. Misalnya, siswa mungkin hanya belajar saat mendekati ulangan, atau konsentrasi mereka terganggu ketika merasa tidak sehat.
Secara keseluruhan, peningkatan motivasi belajar memerlukan peran aktif dari guru sebagai pendidik dan fasilitator, yang tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung. Preparasi yang baik dan metode pengajaran yang inovatif oleh guru dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan meningkatkan keterlibatan siswa.
Rendahnya motivasi belajar dapat berdampak signifikan terhadap prestasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa dampak yang sering ditemukan:
Kurangnya Ketekunan dalam Menyelesaikan Tugas
Ketika motivasi belajar peserta didik rendah, mereka cenderung tidak fokus atau tekun dalam menyelesaikan tugas. Mereka mungkin hanya melakukan tugas yang dirasa lebih mudah dan tidak berusaha lebih dalam pada tugas yang lebih menantang. Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan kurangnya pemahaman terhadap materi, yang menyebabkan kejenuhan dan kurangnya minat untuk mengerjakan tugas secara menyeluruh.
Mudah Menyerah
Dampak lain dari motivasi belajar yang rendah adalah sikap mudah putus asa. Siswa yang tidak memahami materi sering kali merasa cepat frustasi dan berhenti mencoba ketika menghadapi kesulitan, karena mereka tidak memiliki dorongan untuk bertanya atau mencari bantuan dari guru atau teman sekelas.
Penurunan Keterlibatan Aktif dalam Kelas
Motivasi belajar yang rendah juga berdampak pada partisipasi siswa dalam kegiatan kelas. Siswa yang kurang termotivasi cenderung pasif selama pembelajaran, jarang mengajukan pertanyaan, atau terlibat dalam diskusi kelas. Mereka lebih cenderung menjadi pengamat daripada peserta aktif. Hal ini mengurangi dinamika pembelajaran di kelas dan dapat mempengaruhi suasana belajar secara keseluruhan. Guru mungkin mendapati kelas menjadi kurang interaktif dan siswa lain juga dapat terpengaruh oleh kurangnya partisipasi rekan mereka.