Baru semenit lalu menumpahkan remahan makanan di atas lantai, tiba-tiba sudah dikerumunin semut seantero raya! Hmm, gercep sekali, ya.
Alih-alih mengusirnya, saya lebih tertarik untuk mengamati kegiatan makan mereka (Entah karena penasaran atau memang kurang kerjaan, ehehe). Satu per satu semut berdatangan, beberapa juga mulai meninggalkan makanan dengan mulut yang penuh :D (ya, inilah cara mereka membawa makanannya!). Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga berbondong-bondong mengangkat remahan yang berukuran lebih besar. Di sepanjang jalurnya, terlihat semut juga saling bertegur sapa dengan koloni lainnya. Mereka begitu terorganisir, berbaris rapi menuju dan meninggalkan makanan. Kira-kira kemana mereka akan pergi dengan makanan-makanan itu? Yaps, tentu saja ke sarangnya, tempat mereka hidup dan berlindung.
Ngomongin tentang semut dan sarangnya, pernah gak sih kepikiran apa yang mereka lakukan di dalam sarang? Usut punya usut, ternyata semut memiliki kegiatan yang tak jauh berbeda dengan manusia, lho! Mereka juga melakukan kegiatan rumah tangga harian yang super sibuk.
Berkenalan dulu dengan semut
Mengutip dari laman New World Encyclopedia, semut adalah serangga dari keluarga Formicidae dalam ordo Hymenoptera, satu kelompok yang sama dengan tawon dan lebah. Di dalam koloninya, mereka terdiri dari beberapa kasta, yaitu ratu semut (betina subur yang menghasilkan telur), drone (jantan reproduktif), dan semut pekerja (betina fertil).
Kehidupan semut dimulai ketika ratu sudah membangun sarangnya. Di tempat ini, ratu akan bertelur yang akan menghasilkan generasi penerusnya. Saat telur-telur ini sudah dewasa, mereka akan melanjutkan perjuangannya membangun sarang dan memenuhi kebutuhan makan.
Saat ada makanan manis atau serangga mati di tempat terbuka, semut dapat mengenali aromanya dengan kemampuan penciuman kimianya yang sangat tajam, yang disebut dengan chemosensory. Tanpa menunggu waktu lama, mereka langsung berdatangan menuju lokasi makanan dengan meninggalkan jejak feromon supaya bisa dikuti koloninya yang lain. Dari tempat ini, mereka mengambil makanan untuk di bawah pulang, ya untuk diberikan ke sang ratu dan "bayi-bayi semut" di dalam sarang.
Bagaimana semut membangun sarang?
Semut membangun sarang dari tanah atau pasir yang halus. Terkadang juga dari beberapa material tumbuhan. Tiap jenis semut memilih lokasi yang berbeda untuk sarangnya, ada yang membangun di bawah tanah, di pepohonan, atau membuat bukit di atas tanah.Â
Setiap sarang semut memiliki desain yang unik dan bervariasi. Namun, secara garis besar ini tak jauh berbeda dengan struktur bangunan rumah pada umumnya. Mereka membangun ruang-ruang terpisah dan lorong-lorong untuk pintu masuknya. Pernah menjumpai gundukan pasir halus di permukaan tanah? Nah itu salah satu bentuk pintu masuk sarang semut yang berada di bawah tanah. Tak heran, jika kita tak sengaja menginjaknya sering kali kita mendapati gigitan mereka :D
Semut yang membangun sarangnya di bawah tanah, akan menggali tanah dan membuang sisa tanah di permukaan tanah, dekat sarang. Uniknya, mereka menggunakan rahang bawahnya (mandibula) untuk menggali dan membawa material tersebut. Sisa tanah ini biasanya dibangun sebagai gerbang pintu masuk "kerajaan bawah tanahnya", yang juga berfungsi sebagai pelindung sarang dari gangguan luar.
Apa yang dilakukan semut dalam sarang?
Sama seperti kita, semut membangun sarang untuk tempat tinggal, beristirahat, dan melanjutkan hidup. Menurut laman Sciencing, sarang semut terdiri banyak ruang yang digunakan untuk pembibitan, penyimpanan makanan, bahkan tempat istirahat semut pekerja.Â
Ada beragam aktivitas yang terjadi di dalam sarang semut. Selain mencari dan mengumpulkan makanan, pada siang hari, semut pekerja akan memindahkan larva ke bagian atas sarang semut yang lebih hangat. Sedangkan saat malam hari, mereka memindahkannya kembali ke sarang bagian bawah, begitu seterusnya. Menurut Rob Clark, seorang entomolog yang dilansir laman Ask Dr. Universe, semut tidak menyukai dingin, mereka membutuhkan suhu lingkungan yang hangat untuk bertahan hidup.
Tak hanya itu, jika kamu membayangkan bagaimana suatu kerajaan dijalankan, ini juga berlaku untuk koloni semut. Dalam sarang tersebut, setiap semut pekerja memiliki jobdesknya masing-masing. Selain yang disebutkan di atas, ada juga semut yang bekerja mengamankan sarang. Mereka bak seorang prajurit yang berdiri di dekat gerbang pintu masuk menjaga keamanan sarang.
Lalu, apa yang dilakukan oleh sang ratu?
Dilansir Insider, sang ratu aku berkeliling di sekitar sarangnya sambil bertelur sekitar 1.500 telur per hari. Cukup melelahkan, ya! Telur-telur ini kemudian akan diangkut dan dipindahkan oleh semut pekerja ke ruang yang aman dan nyaman untuk pembibitan.
Yaa,,, kira-kira seperti itulah yang terjadi di dalam sarang semut. Alam selalu memiliki sisi-sisi menarik untuk dieksplor, ya!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H