"Mbak Intan, makasih ya. "
"Untuk? "
"Nasi kotak yang waktu itu. "
"Oalah... Iya Sal, sama-sama"
"Aku mau cerita mbak, sebenarnya waktu mbak kasih nasi kotak itu, aku lagi dalam kondisi nggak makan dari malam. Bapakku telat kirim waktu itu, uangku tinggal dua ribu di dompet, ehh... Mbak Intan tiba-tiba kasih nasi kotak. Bersyukur banget aku mbak. Makasih ya mbak."
Saya tertegun mendengar cerita Salma. Ternyata, sekotak nasi yang hampir terbuang bisa sangat bermanfaat untuk orang lain. Sejak saat itu pula, saya selalu berusaha untuk lebih peduli dengan orang-orang di sekitar saya.
Saya tidak bisa membayangkan jika saat itu saya tidak menahan malu saya untuk membawa sisa nasi kotak yang ada, secara tidak langsung saya telah membiarkan teman kost saya kelaparan di kamarnya. Ternyata, berbagi itu menyenangan. Saya bisa mendapatan kebahagiaan dengan melihat orang lain bahagia.
Kita tidak pernah tahu bagaimana hal yang kita anggap sepele menjadi sangat berharga bagi orang lain. Oleh sebab itu, memberi adalah hal yang penting kita lakukan pada orang-orang di sekitar. Menyantuni tidak harus dengan uang, kita bisa memberikan apa saja yang kita punya, entah itu tenaga, waktu, atau kebahagiaan. Berbagi apa saja yang bisa kita beri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H