Sekolah dan institusi pendidikan harus menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan media sosial oleh guru, termasuk larangan menggunakan siswa tanpa persetujuan.
Peran Guru dalam Pendidikan Anak Usia Dini
Guru taman kanak-kanak (TK) memegang peran yang sangat vital dalam membentuk karakter, kecerdasan emosional, dan keterampilan sosial anak-anak. Usia 4--6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), di mana anak-anak belajar memahami dunia melalui eksplorasi, interaksi, dan pembelajaran aktif. Namun, fenomena guru yang beralih menjadi konten kreator menggunakan anak-anak sebagai "talent" menimbulkan kekhawatiran terhadap dampak etis, psikologis, dan pedagogis.
Ungkapan ibu guru : ''Membuat konten memang menarik, tapi memakan waktu. Anak-anak lebih baik belajar tanpa gangguan kamera, namun di era kurmer ini sedikitnya guru di tuntut oleh sekolah sebagai video pembelajaran menarik , namun terkait video pembuatan kami akan coba memaksimalkan kembali walaupun video berjalan karena kebutuhan pembuatan yang telah di sepakati sekolahh dan orang tua". Ujarnya ( 20/12/2024)
Rekomendasi psikolog sekolahÂ
Sekolah harus memiliki panduan yang jelas tentang keterlibatan anak dalam konten media. Video hanya boleh dibuat jika relevan dengan tujuan pembelajaran dan tidak mengganggu proses belajar.Guru perlu memahami peran utama mereka sebagai pendidik. Meskipun kreativitas penting, harus ada batasan yang jelas antara Inovasi digital dan tugas pedagogis.SKemudian sekolah harus memberikan pemahaman kepada orang tua tentang risiko dan manfaat keterlibatan anak dalam konten kreator. Orang tua harus memiliki hak penuh untuk menyetujui atau menolak anak mereka terlibat.Semua aktivitas di kelas harus mendukung kebutuhan perkembangan anak. Proses pembelajaran harus mengutamakan eksplorasi, interaksi, dan rasa aman.
Fenomena guru menjadi konten kreator adalah refleksi dari dinamika dunia digital saat ini. Di satu sisi, hal ini membuka peluang baru untuk menyampaikan materi pembelajaran secara kreatif. Namun, jika tidak dikontrol dengan baik, fenomena ini dapat menyebabkan kemunduran belajar siswa dan melanggar nilai-nilai etika. Pendidikan anak usia dini harus tetap berpusat pada kebutuhan anak, bukan konten digital. Di era Gen Alpha, guru memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan ruang belajar yang aman, menyenangkan, dan penuh makna bagi setiap anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H