Mohon tunggu...
Intan Farnisya
Intan Farnisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGPAUD

2000002003 | Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stimulasi Perkembangan Bahasa melalui Lagu/Tembang Dolanan Jawa pada Anak Usia 5-6 tahun

17 November 2022   08:01 Diperbarui: 17 November 2022   08:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemampuan belajar anak sangat ditentukan oleh sejauh mana anak mengetahui dunia sekitar dan kemampuan penafsiran terhadap konseptual dalam membuat kategori dunia sekitar.

Untuk itu pentingnya stimulasi yang tepat terhadap perkembangan bahasa anak tergantung di lingkungan mana anak itu tinggal, seperti di lingkungan Jawa terdapat Lagu/Tembang Dolanan yang dimana syair-syairnya menggunakan bahasa jawa. 

Lagu/Tembang Dolanan dapat diaplikasikan kepada anak usia dini adalah tembang yang disesuikan dengan karakteristik anak, kebutuhan, dan perkembangan anak. Sehingga, dapat tercapainya tujuan utama perkembangan bahasa secara optimal.

Pembahasan

Anak usia dini dalam memperoleh berbahasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur, berawal dari menyimak/mendengarkan, kemudian berbicara, membaca, dan menulis. 

Keempat aspek keterampilan bahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain. Suyadi (2009 : 108) mengungkapkan kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun meliputi: "(a) mampu berbicara dengan lancar; (b) mampu bertanya lebih banyak dan menjawab lebih kompleks; (c) mampu mengenal bilangan dan berhitung; (d) mampu menulis namanya sendiri; (e) mampu membuat pantun sederhana. 

Suyadi menjelaskan bahwa kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun telah berada pada tahapan komplek dimana anak sudah mampu berbicara dengan lancar. Sehingga, pada usia 5-6 tahun anak sudah mampu untuk melakukan percakapan dengan orang lain, dan kosa kata yang digunakan semakin meningkat hingga 2500 kosa kata, maka anak sudah dapat menjadi pendengar baik dan melakukan percakapan dengan teman sebaya.

Dalam mengembangkan pembelajaran di PAUD, ada dua hal dasar yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik, yaitu dasar kependidikan dan dasar teoritis. 

Menurut Kamtini dan Tanjung (2005: 108-109), beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyediakan bahan lagu atau musik sebagai dasar kependidikan, antara lain: Pertama, aspek psikologis. Isi lagu atau musik benar-benar sesuai dengan jiwa dan alam pikiran anak; Kedua, aspek fisik. Tenaga, kekuatan, kemampuan dan keterampilan anak masih terbatas. 

Organ-organ tubuh seperti alat-alat pernapasan dan alat-alat suara masih dalam taraf pertumbuhan; Ketiga, aspek sosiologis. Penyediaan musik atau lagu tidak keluar dari lingkungan hidup anak: suka-duka dan pergaulan kanak-kanak sehari-hari, rasa kasih sayang dan sebagainya; Keempat, aspek pedagogis. Bahan musik yang disediakan dianggap dapat membantu perkembangan, pertumbuhan, kecerdasan dan keterampilan anak dalam segala hal menuju kedewasaan secara wajar; Kelima, aspek didaktis. Melodi harus sederhana. 

Langkah interval jangan terlalu sukar, sebaiknya jarak nada berdekatan tidak melampaui kuart. Ritme (rhythm) atau irama yang dipakai yang mudah saja, nada-nada yang digunakan cukup sampai nada 1/8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun