Mohon tunggu...
Intan Farnisya
Intan Farnisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGPAUD

2000002003 | Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Layanan Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus di Indonesia

17 Juli 2022   23:01 Diperbarui: 17 Juli 2022   23:05 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hal yang perlu diperhatikan dalam tata mengelola kelas pada sekolah inklusi adalah :

  • Materi ; Materi yang diberikan harus sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan anak maka dapat disesuaikan dengan STPPA.
  • Siswa ; Setiap siswa memiliki karakteristik khusus pada diri mereka seperti latar belakang, minat-bakat, potensi dan pengalaman, cita-cita, gaya belajar, dan usia yang berbeda. Adapun peranan siswa non ABK :

1. Peer Tutoring (anak sebagai tutor) yakni jika kompetensi keduanya berbeda maksudnya satu anak normal dan satu anak ABK.

Anak tanpa kebutuhan khusus dapat membagikan ilmu dan pengalamannya kepada anak dengan kebutuhan khusus.

Anak tanpa kebutuhan khusus menjadi model bagi anak dengan kebutuhan khusus (atau sebaliknya).

2. Peer Collaboration (kolaborasi sebaya) yakni jika keduanya sama-sama anak berkebutuhan khusus dengan tipe hambatan yang sama.

Anak berkebutuhan khusus dan anak berkebutuhan khusus dapat menghadapi permasalahan serupa yang harus dipecahkan secara bersama-sama.

  • Guru

Sebagai seorang pendidik guru memahami peran dan tugasnya. Bagaimana semestinya seorang guru sebagai sosok yang menjadi panutan pertama bagi siswanya. Salah satunya menjadi guru efektif, Guru Efektif adalah guru yang selalu berpikir bagaimana cara menjadi lebih baik (Henson & Eller dalam Fatimaningrum, 2011). Guru efektif bukan hanya mengetahui pelajaran, namun bagaimana guru mampu menyampaikan kepada siswa dengan baik. Adapun karakteristik guru efektif (Dzulkifli & Sari, 2015) yaitu (1) memiliki rasa simpati yang tinggi, melayani, dan menganggap bahwa siswa merupakan anak sendiri, (2) ikhlas dalam memberikan ilmu dan tidak meminta balasan dalam bentuk apapun, (3) memberikan tanggung jawab kepada siswa (tugas) berdasarkan porsi setiap siswa, (4) memberikan nasehat apabila siswa melakukan pelanggaran, (5) semua ilmu memiliki kedudukan yang sama, (6) tidak memaksakan siswa untuk mencapai target yang telah ditentukan, (7) pemberian bahan ajar yang lebih sederhana untuk anak yang belum bisa memahami pelajaran dengan baik.

  • Metode pembelajaran kelas inklusi (Elga Andriana : 2011) 

Akomodasi pembelajaran, dibagi menjadi 5 yakni :

  1. Lingkungan Fisik
  2. Pemberian Intruksi
  3. Metode Kegiatan
  4. Fasilitas Pembelajaran
  5. Harapan terhadap performa siswa

Rencana Pembelajaran Individual, pada saat penilaian hasil belajar tidak semua anak belajar melalui cara yang sama oleh karena itu proses penilaian yang baik adalah ketika mudah diinterpretasilan (interpretative), menggambarkan kondisi (descriptive), dan mengidentifikasi permasalahan (diagnostic).

  • Model kelas inklusi
  1. Kelas reguler penuh
  2. Kelas reguler pull out
  3. Kelas regular dengan cluster
  4. Kelas regular dengan cluster dan pull out
  5. Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian

Program pelayanan pendidikan inklusi adalah layanan khusus yang memberikan layanan pendidikan dan bimbingan khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus agar layak mendapatkan pendidikan yang sama seperti anak normal lainnya. Sekian penjelasan pendidikan layanan inklusi. Semoga dapat  bermanfaat bagi pembaca.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun