Keunggulan Silika dari Biomassa
- Ramah Lingkungan
- Memanfaatkan limbah pertanian sehingga mengurangi masalah limbah.
- Mengurangi jejak karbon dibandingkan dengan metode sintesis silika konvensional.
- Biaya Produksi Rendah
- Bahan baku murah dan melimpah.
- Tidak memerlukan proses sintesis kimia yang kompleks.
- Luas Permukaan Tinggi
- Silika amorf yang dihasilkan memiliki luas permukaan besar dan sifat adsorpsi yang kuat.
- Fleksibilitas Aplikasi
- Dapat dimodifikasi untuk menyerap logam berat, pewarna, gas, atau senyawa organik.
Salah satu contoh sukses pengembangan silika mesopori dari limbah agroindustri adalah pemanfaatan sekam padi. Sebagai limbah pertanian yang melimpah, sekam padi sering kali dibakar begitu saja, menghasilkan polusi udara. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sekam padi dapat diolah menjadi silika mesopori dengan efisiensi tinggi.
Dalam sebuah studi, sekam padi dibakar pada suhu 600°C untuk menghasilkan abu. Abu ini kemudian diekstraksi menggunakan larutan NaOH untuk menghasilkan natrium silikat, yang diendapkan menjadi gel silika menggunakan HCl. Proses ini menghasilkan silika mesopori dengan luas permukaan hingga 800 m²/g, yang digunakan untuk menyerap logam berat seperti arsenik dari air limbah.
Tantangan dan Solusi
Meskipun memiliki banyak keunggulan, pengembangan silika mesopori dari limbah agroindustri juga menghadapi beberapa tantangan:
1. Kemurnian Silika:
  - Silika dari biomassa mungkin mengandung kontaminan, seperti karbon atau mineral lain.
  - Solusi: Mengoptimalkan proses pembakaran dan ekstraksi untuk meningkatkan kemurnian.
2. Efisiensi Proses:
  - Proses ekstraksi dan pembuatan mesopori membutuhkan waktu dan bahan kimia tertentu.
  - Solusi: Pengembangan metode yang lebih cepat dan hemat energi, seperti penggunaan teknologi microwave.