Mohon tunggu...
intan Dwi Wahyuni
intan Dwi Wahyuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dan saya hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi Bahaya Perokok Pasif dan Aktif untuk Masyarakat Nagari Koto Baru, Korong Tungka Kampung Panyalai, Kec. Padang Sago, Kab. Padang Pariaman

18 Agustus 2024   07:05 Diperbarui: 18 Agustus 2024   07:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sosialisasi Bahaya Perokok Pasif Dan Aktif untuk Masyarakat Nagari Koto Baru, Korong Tungka Kampung Panyalai,

Kec. Padang Sago, Kab. Padang Pariaman Dalam Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa Departemen Pendidikan Non Formal

 Kelompok Tuanku Imam Bonjol

Esy Anggraini, Intan Dwi Wahyuni, Jerry Fadillah Arifin, Nadila Purnama Sari, Naja Klaudia,Windi Pebrianti

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

Jl. Prof Dr Hamka Kampus Air Tawar, Kota Padang, Sumatera Barat, 25171 email;esyanggraini05@gmail.comintandwiwahyunii88@gmail.comnadilapurnamasari01@gmail.comnajaklaudia82@gmail.comwindifebrianti113@gmail.com

Abstrak: Artikel ini membahas tentang sosialisi yang dilakukan oleh kelompok Tuanku Imam Bonjol di daerah Nagari Koto Baru, Padang Sago. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya rokok yaitu bagi perokok pasif dan aktif. Melalui sosialisasi yang intensif, diharapkan masyarakat terutama kelompok yang rentan seperti bayi, anak-anak, remaja dan ibu hamil, dapat memahami risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. 

Metode yang digunakan adalah materi edukasi. Hasil Sosialisasi menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya rokok dan adanya perubahan sikap yang positif terhadap kebiasaan merokok. Tujuan utama kegiatan ini dilakukan adalah untuk menjalankan bakti sosial mahasiswa Departemen Pendidikan Non Formal, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

Kata kunci: Memberikan Pengetahuan Mengenai Bahaya perokok Aktif dan Pasif, Masyarakat Nagari Koto Baru, Bakti Sosial.

 

PENDAHULUAN

Nagari Koto Baru yang terletak di Kecamatan Padang Sago Kabupaten Padang Pariaman, kelompok Tuanku Imam Bonjol melakukan sosialisasi yang di tujukan untuk warga sekitar permukiman Nagari Koto Baru. Kegiatan sosialisasi mengenai bahaya perokok pasif dan aktif bertujuan untuk memberikan pembahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan ditengah-tengah masyarakat yang sudah mulai menormalisasikan anak-anak maupun remaja untuk merokok tanpa memikirkan dampak jangka panjang yang akan dirasakan bagi perokok aktif dan juga pasif, untuk itu kami kelompok Tuanku Iman Bonjol terpanggil untuk menjadi agen perubahan dalam mensosialisasikan dampak negatif rokok terhadap kesehatan apalagi sebagai perokok pasif yang mana di lingkungan sekitar banyak ditemui perokok aktif.

Dalam beberapa dekade terakhir sudah dapat kita temui bahwasanya rokok merupakan zat adiktif yang berbahaya bagi kesehatan perokok aktof itu sendiri dan orang-orang disekitarnya yang menghirup asap rokok tersebut atau yang sering dikenal dengan perokok pasif. 

Perokok pasif tidak main-main terhadap dampak yang akan dirasakan jika terus-menerus terpapar asap rokok dan dalam jangka waktu yang cukup lama akan berisiko mengalami sejumlah penyakit serius seperti penyakit kardiovaskular, gangguan pernapasan, dan bahkan risiko kanker. Dampak buruk asap rokok tidak terjadi secara instan. Akan tetapi apabila terus menerus menghirup asap rokok atau terpapar asap rokok maka resiko mengalami gangguan kesehatan akan semakin meningkat.

Ada beberapa dampak buruk perokok pasif dan aktif seperti :

1. Penyakit jantung : Sama hal dengan perokok aktif , salah satu dampak buruk yang bisa terjadi pada perokok pasif adalah resiko terkena penyakit jantung atau serangan jantung .

2. Penyakit paru-paru : perokok pasif juga berisiko terkena penyakit paru, zat berbahaya dalam paparan asap rokok dapat merusak paru-paru karena terhirup pada saat perokok aktif menghembuskan asapnya.

3. Kanker : tidak hanya pada orang yang aktif tetapi ancaman kanker juga menjadi salah satu bahaya perokok pasif .

4. Menggagu kesuburan pada pria maupun wanita : asap rokok juga bisa menyebabkan masalah kesuburan. pada sebagian kasus, wanita yang terlalu sering terpapar asap rokok menjadi sulit untuk hamil dan laki-laki yang menjadi perokok aktif maupun pasif juga mengalami gangguan pada masalah kesuburan spermanya.

5. Berbahaya terhadap kehamilan : terlalu sering menghirup asap rokok saat hamil membuat kehamilannya menjadi tidak sehat dan membahayakan janin yang berada di dalam perut bahkan bisa membuat anak menjadi cacat dan mengidap penyakit lainnya.

Perokok aktif memberikan dampak negatif tehadap warga sekitar kampung Nagari Koto Baru, seorang perokok aktif akan menghirup berbagai zat kimia beracun yang terdapat dalam rokok, termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, dan berbagai bahan kimia yang membuat mereka mengalami gangguan pada kesehatannya.

Ada beberapa bahaya utama untuk perokok aktif yaitu :

1.resiko kanker

2.penyakit jantung dan pembulu darah

3.ganguan pernapasan

4.penurunan fungsi imum

5.dampak pada Kesehatan reproduksi

6.penuaan dini

7.dampak spikologi

8.dan merusak organ lain

Baik itu perokok aktif maupun banyak risiko kesehatan serius yang dapat berujung pada kematian dini. Meskipun banyak perokok yang menyadari bahaya ini, ketergantungan pada nikotin membuat mereka sulit untuk berhenti. Oleh karena itu, upaya untuk berhenti merokok dan mencegah orang lain untuk mulai berhenti merokok secara perlahan merupakan cara yang efektif untuk mengurangi jumlah perokok aktif maupun pasif di Nagari Padang Sago.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian kualitatif ini berfokus pada upaya pengembangan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok pasif dalam konteks masyarakat serta memungkinkan untuk menggali secara mendalam makna dan pengalaman para anggota Gugus Tuanku Imam Bonjol terkait kegiatan bakti sosial ini khususnya di Nagari Koto Baru. Kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa yang dilakukan oleh Gugus Tuanku Imam Bonjol ini menjadi titik temu yang menarik untuk dikaji. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menggali lebih dalam bagaimana masyarakat tahu bahwa bahaya rokok yang telah menjadi bagian dari ilmu ataupun pembelajaran yang telah pernah dikaji.

Populasi yang terjadi dimana seluruh anggota Gugus Tuanku Imam Bonjol terlibat dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Nagari Koto Baru, serta masyarakat Nagari Koto Baru dipilih sebagai populasi karena menjadi tempat yang cocok untuk kegiatan sosialisasi, Gugus Tuanku Imam Bonjol melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung di wilayah tersebut, sehingga dampaknya akan lebih terasa bagi masyarakat setempat. Nagari koto baru menjadi tempat yang strategis untuk menanamkan bahaya rokok. Kami juga banyak menemukan beberapa masyarakat yang belum terlalu paham akan bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok pasif.PEMBAHASAN

Pada pukul 07.00 WIB tanggal 10 Agustus 2024 seluruh Mahasiswa Departemen Pendidikan Non Formal angkatan 2023 yang mengikuti BSMKD dikumpulkan dilapangan kemah, dimana panitia Bakti Sosial dan Malam Keakraban Departemen (BSMKD) Pendidikan Non-Formal menyampaikan beberapa arahan kepada peserta BSMKD yaitu angkatan 2023 Pendidikan Non Fromal yang sudah dibentuk pergugus yang akan melaksanakan Pengabdian kepada masyarakat, agar mereka tidak lupa untuk membawa persiapan untuk pengabdian kepada masyarakat dan agar mereka tau kemana Gugus mereka akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Panitia pun mulai menyapaikan beberapa arahan dimulai dari apa hal yang harus dilakukan pada saat pengabdian kepada masyarakat dan untuk selalu menerapkan 5S, mempersiapkan bahan yang akan digunakan selama pengabdian kepada masyarakat berlangsung, serta menempatkan beberapa panitia yang akan memandu Gugus tersebut untuk pergi ketempat pengabdian yang telah dibagikan, dan diiringi kakak pamong masing-masing.

Gugus Tuanku imam bonjol mendapatkan pengabdian kepada masyarakat untuk mensosialisasikan Bahaya rokok bagi perokok aktif dan pasif. Sehingga gugus Tuanku Imam bonjol langsung mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.vGugus kami sudah mempersiapkan materi berupa poster yan akan dibagikan kepada masyarakat. Kami juga dipandu oleh salah satu panitia dan kakak pamong dari Gugus Tuanku Imam Bonjol. Dimana Gugus Tuanku imam bonjol mulai meninggalkan lapangan kemah dan mulai berjalan menuju ketempat pengabdian masyarakat pada pukul 07.30 WIB.

Gugus Tuanku Imam Bonjol sampai ketempat pengabdian masyarakat pada pukul 08.15 WIB ditempat yang diarahkan oleh kakak panitia tersebut kami langsung menemukan seorang warga yang kebetulan pemilik warung dan disana kami langsung menjelaskan maksud dan tujuan kami datang kesini, sebelum kami masuk ke sesi memberikan materi yang kami bawakan, kami memperkenalkan diri terlebih dahulu kemudian kami melanjutkan pada sesi penyampaian materi sosialisai. 

Setelah selesai pada bapak pertama kami juga menyusuri wilayah tersebut, disana banyak sekali kami bertemu dengan warga yang sangat ramah dan antusias dengan kehadiran kami dilingkungan mereka, kami juga sempat bersosialisasi dengan seorang ibu yang merupakan perokok pasif karena suaminya adalah seorang perokok aktif yang mana memiliki anak kecil beliau juga sudah mengetahui tentang bahaya rokok aktif dan pasif. 

Beliau sangat antusias sekali menerima kami hadir bersosialisasi dirumahnya. Tidak hanya sampai disitu kami juga bertemu dengan seorang bapak yang keluarga yang dulunya merupakan perokok aktif, namun setelah menderita beberapa penyakit dan mulai merasakan dampak negatif dari rokok tersebut bapak ini memutuskann untuk berhenti merokok. 

Dari beberapa warga yang kami berikan sosialisasi banyak ditemukan warga yang acuh terhadap bahaya rokok bagi kesehatan, hal ini ditandai dengan masih adanya oknum yang merokok didekat anak kecil bahkan dengan santainya merokok di tempat yang ramai tanpa mempertimbangkan bahwa orang lain dapat menghirup asap rokoknya. 

Namun diantaranya itu semua kami juga menemukan bahwa ada satu kerluarga yang memang menjaga dan berhati-hati agar orang-orang yang mereka sayangi tidak menghirup asap rokok seperti dengan merokok ditempat tertentu seorang diri dan tidak merokok ditengah keramaian saat berkumpul dengan keluarga, hal ini patut diberikan apresiasi lantaran mereka masih memikirkan orang lain yang akan terkena dampaknya jika sembarang merokok didekat mereka. 

Dan kami menemukan bahwa ada seorang yang dulunya perokok aktif mulai berhenti untuk merokok secara permanen lantaran sudah merasakan dampak yang buruk bagi kesehatannya seperti sudah mulai batuk-batuk dan mengalami masalah gangguan pada pernafasan, sehingga untuk dapat menjalankan pengobatan dengan optimal bapak yang bersangkutan mulai berhenti untuk merokok. 

Walaupun banyak warga yang acuh terhadap hal ini namun kami masih memberikan penegasan bahwa merokok memang tidak ada baiknya bagi kesehatan dan perekonomian apabila sudah kecanduan maka akan banyak pengeluaran yang dilakukan hanya untuk membeli sebuah rokok.

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan semangat dan penuh antusias dari warga setempat. Kami juga menegaskan kepada warga setempat bahwa kesehatan itu mahal dan kita harus menerapkan prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati dengan cara mulai berhenti merokok secara perlahan-lahan dan menjauhi orang-orang yang merokok lantaran akan berdampak juga pada kesehatan kita yang menghirup asap rokoknya terutama pada bayi dan anak-anak yang mana sistem kekebalan tubuhnya masih sangat rentan dan mudah terkena penyakit dan untuk para suami yang masih merokok padahal istrinya sedang hamil itu akan mempengaruhi perkembangan pada janin yang nantinya ditakutkan akan menyebabkan kecacatan pada anak yang dilahirnya. 

Nah dari semua penyakit yang ditimbulkan tadi apakan sudah terfikirkan untuk bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk berhenti merokok mulai dari niat pada diri sendiri hingga nantinya melakukan konsultasi pada dokter, memang sulit untuk berhenti melakukan sesuatu yang sudah kecanduan namun apabila ada niat yang baik maka hal itu akan menjadi mudah.

KESIMPULAN DAN SARAN

 Bahwasanya dengan adanya kegiatan bakti sosial mahasiwa ini dapat menjalin hubungan sosial antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar Nagari koto baru.

 Dengan adanya Bakti sosial yang Mahasiswa yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Non Formal merupakan langkah yang sangat positif dalam nilai-nilai bersosialisasi pada generasi muda saat ini, dengan adanya dukungan dari beberapa pihak.

 Bakti Sosial Mahasiswa ini Bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya rokok bagi perokok pasif dan aktif, dan memberikan banyak ilmu bagi masyarakat yang belum mengetahui tentang dampak dari bahaya asap rokok dapat mengetahuinya dari sosialisasi yang telah diberikan oleh mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aula., Lisa, E. (2015). STOP Merokok! Sekarang atau Tidak Sama Sekali. Yogyakarta: Gara Ima

Prasetya Lukyta. (2016). Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di Kalangan Remaja.

World Health Organization (2016). Cigarette Smoking. World. Health Organization.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun