Teori keterikatan lebih fokus pada hubungan emosional awal antara bayi dan pengasuhnya, terutama ibu, dan bagaimana hubungan ini memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak di masa depan.
Mengapa terjadi kesalahpahaman ini?
Mungkin karena:
 * Keterkaitan antara keterikatan dan moral: Keterikatan yang sehat dapat menjadi dasar bagi perkembangan moral yang baik. Anak-anak yang merasa aman dan dicintai cenderung lebih empati dan berperilaku prososial.
 * Pengaruh tidak langsung: Penelitian mereka tentang keterikatan memberikan wawasan tentang dasar-dasar perkembangan sosial dan emosional, yang pada gilirannya terkait dengan perkembangan moral.
Teori Keterikatan dan Implikasinya pada Perkembangan Moral
Meskipun Ainsworth dan Bowlby tidak secara eksplisit mengembangkan teori perkembangan moral, penelitian mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang bagaimana hubungan awal dapat memengaruhi perkembangan moral anak.
Berikut adalah beberapa poin penting:
 * Basis Kepercayaan: Anak-anak yang memiliki keterikatan yang aman cenderung lebih percaya pada orang lain dan pada dunia di sekitar mereka. Kepercayaan ini adalah dasar penting untuk mengembangkan rasa empati dan moralitas.
 * Model Perilaku: Orang tua yang responsif dan penuh kasih sayang menjadi model bagi anak-anak dalam hal perilaku sosial dan moral. Anak-anak belajar tentang apa yang benar dan salah dengan mengamati dan meniru perilaku orang tua mereka.
 * Regulasi Emosi: Anak-anak dengan keterikatan yang aman lebih baik dalam mengatur emosi mereka. Kemampuan untuk mengelola emosi adalah penting untuk mengembangkan empati dan membuat keputusan moral yang baik.