MALANG - Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) Universitas Negeri Malang sukses melaksanakan webinar dengan tema "Penguatan Literasi dan Numerasi di Sekolah berdasarkan Hasil Asesmen Nasional" yang diselenggarakan pada hari Jum'at (04/08/2023) melalui Zoom Meeting dengan dua pemateri utama yakni Ibu Dr. Anita Dewi Utami, M.Pd (Dosen Pendidikan Matematika FMIPA UM) dan Ibu Sofie Dewayani, Ph.D (Konsultan Literasi Kemendikbud) dengan dimoderatori oleh Ibu Dr. Titik Harsiati, M.Pd (Kepala Pusat Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Malang) . Webinar ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan berbagai penjuru serta berbagai rumpun ilmu, mulai dari tenaga pendidik di lingkup sekolah maupun perguruan tinggi, tenaga kependidikan, dan lain sebagainya.
Webinar ini merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) Universitas Negeri Malang dengan tujuan untuk dapat mengembangkan ilmu, memperluas wawasan, dan peningkatan pemahaman mengenai literasi dan numerasi di sekolah terutama diperuntukkan kepada Bapak dan Ibu guru agar tidak terjadi miskonsepsi tentang literasi dan numerasi.Â
Webinar ini dibuka oleh Prof. Dr. Hardika, M.Pd selaku Ketua LPPP dengan sambutan yang hangat disertai dengan harapan-harapan agar para peserta mendapatkan ilmu yang baru dan segar dengan adanya kegiatan ini. Webinar dihadiri lebih dari seratus enam puluh peserta dari berbagai daerah, beberapa diantaranya terlihat hadir dalam webinar seperti Bapak dan Ibu dari MTs Negeri 4 Bojonegoro, SMP Negeri 11 Kota Serang, SMP Negeri 1 Tajinan, SMP Negeri 2 Wagir, dan masih banyak yang lainnya.Â
Paparan pertama disampaikan oleh Ibu Sofie Dewayani, Ph.D yang konsen membahas mengenai penguatan literasi di sekolah berdasarkan hasil asesmen. Dalam presentasinya, Ibu Sofie menyampaikan bahwa "berdasarkan rapor pendidikan yang dirilis pada tahun 2023, terdapat kenaikan skor literasi siswa Indonesia di jenjang SD dan SMP. Namun kenaikan belum signifikan". Data tersebut disampaikan dalam tabel hasil rapor pendidikan tahun 2021-2022 untuk kecakapan literasi siswa SD dan literasi siswa SMP, kemudian peserta diminta untuk menanggapi dan diajak bersama-sama untuk membaca tabel tentang peningkatan literasi di sekolah. Dengan antusias, para peserta menanggapi di kolom chat tanggapannya masing-masing, seperti yang disampaikan oleh Ibu Anita Dewi Utami, "yang memerlukan intervensi khusus berkurang pada tahun 2022. Ada peningkatan siswa yang mahir namun belum signifikan peningkatannya".
Ibu Sofie Dewayani, Ph.D membagi atribut murid menjadi 4 tipe, yakni peserta didik yang: (1) Mahir; (2) Cakap; (3) Dasar; (4) Perlu Interfensi Khusus. Peserta didik yang Mahir, merupakan peserta didik yang mampu mengintegrasikan beberapa informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan berskiap reflektif terhadap isi teks. Sedangkan peserta didik yang Cakap merupakan peserta didik yang mampu membuat interpretasi dari informasi implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks. Peserta didik yang masih Dasar, adalah peserta didik yang mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana. Dan yang terakhir, peserta didik Perlu Intervensi Khusus merupakan peserta didik yang belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana.
Ibu Sofie Dewayani, Ph.D menyampaikan harapannya kepada Bapak dan Ibu guru untuk memberikan dukungan terhadap budaya literasi dengan cara:
- Menguatkan fondasi kemampuan membaca di jenjang sekolah
- Penguatan pemahaman terhadap materi bacaan di semua mata pelajaran
- Penyesuaian proses pembelajaran dengan kemampuan siswa yang berbeda
- Mengembangkan lingkungan belajar yang menumbuhkan minat terhadap materi pelajaran
- Menggiatkan pembiasaan membaca pada peserta didik
Paparan kedua disampaikan oleh Ibu Dr. Anita Dewi Utami, M.Pd dengan membahas mengenai penguatan numerasi di sekolah berdasarkan hasil asesmen. Dosen Pendidikan Matematika FMIPA UM itu menyampaikan opini yang kurang tepat mengenai numerasi, diantaranya:
- Numerasi hanya berhubungan dengan proses berhitung
- Numerasi menjadi tanggung jawab guru matematika
- Dibutuhkan mata pelajaran khusus untuk belajar numerasi
- Numerasi identik dengan soal cerita
"Numerasi bukan tanggung jawab utama guru matematika, tetapi tanggung jawab kita semua"
Nabeela Hanifa menanggapi melalui kolom chat, "rendahnya numerasi karena belum terbiasa menerapkan antara teori dan praktek. ilmunya di dapat masih dalam tataran teori, belum kontekstual". Tanggapan lain disampaikan oleh Erika Ratih, "kurangnya pembiasaan dari guru untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan soal literasi numerasi". Ibu Dr. Anita Dewi Utami, M.Pd menyampaikan asesmen yang bisa diakses oleh Bapak dan Ibu guru melalui link berikut, guna memperkaya kompetensi peserta didik, Â https://pusmendik.kemdikbud.go.id/an/asesmen_kompetensi_minimum/view/literasi-matematika
Ibu Dr. Anita Dewi Utami, M.Pd mengajak para peserta webinar untuk berdiskusi bersama terkait dengan faktor penyebab rendahnya numerasi, faktor-faktor tersebut berasal dari (1) Faktor kurikulum, yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan realitas siswa sehingga siswa kurang tertarik dan sulit dipahami; (2) Faktor guru, metode mengajar yang dilakukan kurang efektif dan rendahnya kompetensi guru; (3) Faktor siswa, rendahnya motivasi siswa terhadap matematika; (4) Faktor lingkungan belajar, kurangnya fasilitas  dan sumber belajar. Oleh karena itu, perlu strategi untuk penguatan literasi di sekolah, seperti (1) Pengembangan materi dan sumber belajar; (2) Pembelajaran berbasis proyek; (3) Bimbingan dan remediasi; (4) Kolaborasi dengan orang tua; (5) Penggunaan teknologi pendidikan; (6) Monitoring dan evaluasi; (7) Pengembangan program pelatihan bagi guru dan siswa yang berfokus pada meningkatkan pemahaman konsep matematika; (8) Integrasi numerasi dalam mata pelajaran lain untuk menunjukkan relevansi dan aplikasi dalam berbagai konteks.
"Semua impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki keberanian untuk mengejar mereka" -Walt Disney
Penghujung acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang mana pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta dari kolom chat dibacakan oleh moderator. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan literasi dan numerasi yang terjadi secara konkret terjadi di lingkungan sekolah.Â
Webinar ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru bagi Bapak dan Ibu guru serta mampu meningkatkan pengetahuan berkaitan dengan literasi dan numerasi di sekolah. Dengan ini, harapan lebih besarnya adalah peserta didik mampu memberikan kenaikan yang signifikan dalam bidang literasi dan numerasi.
Penulis: Intan Dina Kartika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H