Mohon tunggu...
Intan Dewi Purwanti
Intan Dewi Purwanti Mohon Tunggu... -

Simple tapi pasten.... 😆😂

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Puisi "Gelas" Karya Kuntowijoyo

9 April 2016   09:27 Diperbarui: 9 April 2016   09:37 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kacanya melunak dan mengambur bersama bayang-

bayang. Ia selalu menolakku.”

Selain itu ada citraan perabaan yaitu terlihat pada larik puisi sebagai berikut:

“lembut telah menyentuh tepinya. Kuhapus dengan

jari pelan-pelan sebagai meraba yang halus,

takut ia terkejut. Ah, jari-jari ku terlalu

kasar rasanya. Pelan-pelan ku dekatkan ke”

Puisi “Gelas” ini merupakan jenis puisi eligi yang bertemakan kesengsaraan hidup, terlihat pada bait pertama pengarang seolah bercerita tentang dirinya yang akan melakukan sesuatu tetapi sebelum “aku” melakukan pekerjaan itu, “aku”sudah membayangkan akan ketidak bershasilannya dalam mengerjakan pekerjaan itu, sehingga menggambarkan keputusasaan seseorang yang selalu berprasangka buruk tidak yakin dengan dirinya, merasa dirinya rendah tidak bisa berbuat apa-apa, akan tetapi pada bait ke dua dijelaskan bahwa apa yang ”aku” bayangkan tidak sepenuhnya terjadi, bahkan seolah apa yang dipikirkan bertolak belakang dari kenyataanya dan akhirnya ”aku” pun malu terhadap apa yang ia pikirkan atau apa yang dibayangkanya. Perasaannya pun pasrah akan keadaannya dan pengarang juga menjadi “aku” ini memberikan nada atau sikap seolah-olahmenyindir orang-orang yang berjiwa pesimis. Dengan mencermati puisi “Gelas” ini saya dapat mengambil amanat yaitu bahwa kita sebagai manusia janganlah memiliki sifat pesimis ketika akan mengerjakan sesuatu yang kita rencana yang kita harapkan teruslah berusaha sampai berhasil, jangan menyerah sebelum kita berjuang karena kehidupan itu harus kita perjuangkan walau sesulit apapun. Sayapun ingat dengan kata-kata bijak ini “Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdo’a dan selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha”. Jadi ketika akan mengerjakan sesuatu cobalah untuk berfikir positif dan optimis.

 

2.      Sitem Tanda (Semiotika)

Pada dasarnya dalam puisi “Gelas” ini antara larik dengan kalimat didalam puisinya sengaja tidak disusun sama atau kalimat dalam puisi tersebut tidak di bangun membentuk larik, karena hal ini dimungkinkan agar bangunan pada tanpilan fisik tersebut dibuat menyerupai icon bayangan sebuah gelas. Adapun pada puisi ini pada bait pertama merupakan sebuah ungkapan hati ”aku” dengan cara bercerita. Lalu pada bait kedua dalam puisi tersebut terdapat sebuah dialog percakapan antara ”aku” dan gadis penjaga dan gadis penjaga pun merespondnya dengan sebuah tindakan yaitu mencium bekas gelas ”aku” atau pada kutipan ” Meninggalkan gelas, lalu gadis penjaga mencium bekas gelas ku?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun