Mohon tunggu...
Intan Siti Noer Rita Daswan
Intan Siti Noer Rita Daswan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer and Life Style Blogger

Mom of three boys who loves writing, blogging, and story telling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Layangan Putus dan Nussa, Pelajaran Apa yang Bisa Kita Dapatkan?

2 Januari 2022   22:35 Diperbarui: 2 Januari 2022   22:49 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screenshoot pribadi

Saya pribadi menyimpulkan, ada 4 faktor yang akhirnya merusak hubungan dengan pasangan, dan pada akhirnya merusak keutuhan keluarga. Mulai dari komunikasi, karakter, lingkungan, dan keimanan.

Keempatnya sangat memberikan andil ketika permasalan muncul. Ketika komunikasi itu sudah tidak nyambung, bahkan hilang sama sekali, maka jangan berharap keadaan bisa baik-baik saja. Apalagi ditambah kita tidak saling paham dengan karakter. Lingkungan juga mendukung kita untuk melakukan hal yang tidak baik. Terakhir, baterai keimanan kita jarang di recharge. Maka, masalah itu muncul.

Di dalam sebuah hubungan pernikahan dan keluarga, ketika suami, istri dan anak sudah jarang berkomunikasi, tidak ada lagi waktu untuk berdiskusi, mengobrol ringan dan bercanda bersama, maka tanyakan ada apa dengan hubungan ini?

Hampir setiap permasalahan itu muncul karena komunikasi yang tidak tepat. Coba perhatikan, berapa banyak kasus perselingkuhan, biasanya alasannya klise sebenarnya, karena merasa tidak puas dengan pasangan, pasangan kurang perhatian, pasangan tidak mendapatkan apa yang diinginan, dan sebagainya.

Tapi, kalau kita benar-benar perhatikan, andaikan setiap pasangan langsung mengkomunikasikan ketika ada sesuatu yang tidak sesuai, tentunya dengan cara yang tepat, pasti akan ada solusi.

Intinya, fokus ke solusi, bukan lari dari masalah dengan mencari masalah baru. Ya, mencari pelarian dengan selingkuh itu adalah menciptakan masalah baru. Dan, yakinlah yang akan menjadi korban adalah anak-anak yang sebenarnya mereka tidak memiliki andil salah apapun.

Kembali kepada kedua film tadi. Dua film yang menurut saya bisa menjadi bahan renungan bagi kita untuk menilai diri sendiri. Kalau saya pribadi, mendapatkan benang merah, komunikasi adalah solusi dari setiap permasalahan yang ada, apapun itu. Perbaiki komunikasi dengan Sang Pencipta dan juga kepada orang-orang yang halal untuk kita cintai. It's my dream not hers! J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun