Pendidikan sebagai suatu sistem memiliki beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi, bila bagian yang satu tidak diperhatikan/ lemah maka akan mempengaruhi keseluruhan dari sistem tersebut. Para pendidik perlu untuk memahami pendidikan sebagai suatu sistem sehingga dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya akan memperoleh hasil yang maksimal bila pendidik memperhatikan unsur-unsur/bagian-bagian yang ada yang sangat mempengaruhi proses pendidikan (kegiatan belajar mengajar) yang akan dilakukannya.
Di Indonesia saat ini menerapkan sistem pendidikan nasional. Semua jenjang dan jenis pendidikan harus mengimplementasikan sistem tersebut.
Salah satunya yakni program pendidikan “Wajib Belajar 12 Tahun”, yakni 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Ada tiga instansi pemerintah yang membawahi sekolah-sekolah. Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pendidikan menengah dan dasar.
Kedua, terdapat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk jenjang pendidikan tinggi. Ketiga adalah Kementerian Agama untuk semua jenjang yang berbasis agama.
Melalui proses pembelajaran tersebut, banyak manfaat dapat diperoleh oleh peserta didik. Manfaat-manfaat tersebut meliputi pengembangan kemampuan dan potensi, serta pembentukan watak peserta didik.
Pembentukan watak yang dimaksud adalah kreatif, cakap, mandiri dan bertanggung jawab. Saat ini, proses pembelajaran banyak mengalami perkembangan dikarenakan situasi dan kondisi pendemi yang menyebabkan terbatasnya aktifitas dan kegiatan dimanapun.
Maka dari itu terbentuklah satu metode pembelajaran baru yakni adalah metode belajar di rumah, guna menghindari keramaian dan kerumunan.
Perkembangan Pendidikan di Indonesia
Seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. perkembangan tersebut dapat dilihat dari pergantian kurikulum belajar yang berlaku.