Mohon tunggu...
Intan Anggrayni
Intan Anggrayni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menonton yang berkaitan dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebakaran di Stasiun Penyimpanan Bahan Bakar di Indonesia Menewaskan Sedikitnya 16 Orang

15 Maret 2023   13:18 Diperbarui: 15 Maret 2023   13:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kebakaran di Stasiun Penyimpanan Bahan Bakar di Indonesia Menewaskan Sedikitnya 16 Orang

Sedikitnya 16 orang tewas dalam sebuah kebakaran di sebuah stasiun penyimpanan bahan bakar di ibukota Indonesia, Jakarta, afiliasi Berita ABC melaporkan pada hari Jumat. Stasiun ini dioperasikan oleh Pertamina, perusahaan energi milik negara Indonesia.

Kebakaran dimulai sekitar pukul 20.00 pada hari Jumat dari pipa bahan bakar di stasiun penyimpanan bahan bakar Plumpang, yang dioperasikan oleh perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina, di ibukota Jakarta.

Api dengan cepat menyebar ke rumah-rumah di dekatnya yang berada di daerah padat penduduk di lingkungan Tanah Merah, membuat warga panik.

Dibutuhkan sedikitnya 260 petugas pemadam kebakaran dan 52 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api sebelum tengah malam pada hari Jumat setelah api melahap daerah tersebut selama lebih dari dua jam, kata para pejabat pemadam kebakaran.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa lebih dari 1.300 orang mengungsi dan berlindung di 10 kantor pemerintah, sebuah posko Palang Merah, dan sebuah stadion olahraga.

Rekaman media sosial menunjukkan kobaran api yang sangat besar mengepul dan orang-orang berlarian menyelamatkan diri.

Beberapa warga sekitar telah dievakuasi dan pasukan pemadam kebakaran Jakarta telah mengirimkan 52 unit mobil pemadam kebakaran untuk mengatasi kobaran api.

Pertamina akan menyelidiki penyebab kebakaran dan menyediakan perawatan bagi mereka yang terkena dampak, kata CEO Pertamina Nicke Widyawati kepada Berita ABC.

Pasokan bahan bakar untuk Jakarta akan disediakan dari terminal-terminal lain di dekatnya, kata Widyawati.

Pada tahun 2018, tumpahan minyak yang disebabkan oleh kebocoran pipa minyak mentah bawah laut milik Pertamina menewaskan lima orang nelayan.

Pihak berwenang Indonesia pada saat itu mengumumkan keadaan "tanggap darurat" atas skala besar tumpahan minyak dan kerusakan lingkungan di lepas pantai negara Asia Tenggara ini.

Api masih terlihat di sekitar rumah-rumah penduduk setelah itu, kata seorang petugas pemadam kebakaran di akun Instagram mereka.

Dua dari korban tewas adalah anak-anak, sementara 50 orang terluka termasuk satu orang anak, menurut Rahmat Kristanto, seorang pejabat di unit pemadam kebakaran.

Sebagian besar korban luka-luka menderita luka bakar dan pemerintah akan membiayai pengobatan mereka, ujar Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada para wartawan.

Tak lama setelah kebakaran terjadi, ledakan-ledakan terdengar dalam rekaman yang dibagikan di media sosial, meskipun Reuters tidak dapat mengotentikasi rekaman tersebut.

Di dekat tempat penyimpanan, warga berkerumun di sekitar lokasi sementara para petugas pemadam kebakaran membawa kantong-kantong mayat berwarna oranye dari lokasi kebakaran. Badan penanggulangan bencana Jakarta mengatakan bahwa warga telah dievakuasi ke masjid-masjid terdekat.

Siswandi, seorang warga berusia 21 tahun, mengatakan bahwa kejadian tersebut "sangat kacau, karena kami berlarian bersama para korban yang terluka dengan kondisi setengah terbakar, dan hal ini menyebabkan kepanikan di antara orang-orang," dan menambahkan bahwa ia mengambil semua dokumen berharga dari rumahnya.

Pusat panggilan stasiun pemadam kebakaran utama Jakarta mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan 51 unit ke daerah Plumpang di Jakarta Utara, dan menambahkan bahwa kebakaran itu sangat besar.

Pertamina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyebab insiden ini masih diselidiki dan upaya-upaya evakuasi masih berlangsung.

Perusahaan ini mengatakan bahwa pasokan bahan bakar untuk wilayah Jakarta tetap aman karena perusahaan ini berencana untuk mengalihkan pasokan dari terminal-terminal lain.

Stasiun bahan bakar ini memiliki kapasitas lebih dari 300.000 kilo liter, menurut kementerian energi negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun