Di pagi yang masih malu-malu,
Secangkir kopi membisikkan rahasia.
Aroma harumnya, menyapa lembut,
Menyentuh hati, seperti sentuhan masa.
Biji kopi yang merangkak di tanah,
Menjadi kisah, di setiap serbuk halus.
Dalam cangkir, tercipta dunia,
Puisi tergores, dalam setiap teguk.
Cairan hitam, menyatu dalam getir,
Seperti puisi yang ditulis dengan hati.
Di sana, di sudut cangkir yang sederhana,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!