Mohon tunggu...
Intan Rahmawati
Intan Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya merupakan pribadi yang humble, gemar berkomunikasi dengan orang lain karena saya sangat menyukai berbicara terlebih di depan umum, singkatnya saya adalah seorang yang ekstrovert. Di samping dari itu semua, saya hobi menuangkan perasaan saya lewat tulisan, seperti puisi atau cerpen. Hampir semua tulisan saya adalah wujud dari kehidupan saya dan orang-orang di sekitar saya. Bagi saya, lewat menulis saya dapat mengekspresikan apa yang tidak dapat saya utarakan melalui suara dan gesture tubuh. Serta bagi saya tulisan adalah ungkapan perasaan yang paling jujur.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

3 Desember 2022   14:13 Diperbarui: 3 Desember 2022   14:45 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMKS Pandawa Budi Luhur Jakarta

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, komunikatif, kreatif, dan kolaboratif dalam pelaksanaan pembelajaran materi teks sejarah, dengan indikator Merancang peta konsep peristiwa-peristiwa secara struktural sebagai langkah menulis teks sejarah dan Menyusun cerita sejarah berdasarkan pengalaman pribadi atau peristiwa yang terjadi di sekitar dengan memperhatikan unsur dan kebahasaan teks sejarah.

Penulis

Intan Rahmawati, S.S., M.Pd.

Tanggal

30 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Proses pembelajaran merupakan proses yang sangat penting dalam menciptakan peserta didik yang memiliki kualitas dalam pengetahuan dan keterampilan. Baiknya proses pembelajaran dapat mengubah input peserta didik dari yang buruk menjadi baik dan dari yang biasa menjadi luar biasa. Akan tetapi proses pembelajaran juga bisa memperburuk kualitas peserta didik jika tidak dilakukan dengan baik dan benar.

Banyak faktor yang memengaruhi suksesnya proses pembelajaran, salah satu yang terpenting adalah peran guru. Guru menjadi pemegang kunci utama dalam proses pembelajaran, sehingga guru diharapkan dapat menguasai jalannya pembelajaran dengan cara menyiapkan strategi-strategi yang baik dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Strategi-strategi yang disiapkan guru telah terangkum di dalam RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) yang di dalamnya terdapat bermacam-macam metode, model, teknik, media yang beragam yang telah disesuaikan dengan materi yang alan diajarkan.

Hampir 2 tahun peserta didik mengalami penurunan minat belajar dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang menyebabkan peserta didik harus melaksanakan proses pembelajaran melalui jarak jauh. Penurunan minat belajar tersebut menyebabkan peserta didik kurang berpikir kritis dan kreatif sehingga hanya mengandalkan laman pencarian (google) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau studi kasus yang diberikan oleh guru. Selain itu, peserta didik juga cenderung untuk belajar secara mandiri yang menyebabkan kurangnya kolaborasi dan komunikasi sehingga proses pembelajaran jadi terkesan monoton dan membosankan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, Penulis merasa tertantang dan bertanggung jawab untuk meningkatkan minat peserta didik untuk belajar, khususnya pada ranah keterampilan, dikarenakan pada ranah keterampilan Penulis dapat mengukur kemampuan dan kreativitas peserta didik. Oleh karena itu, Penulis akan melakukan upaya perbaikan proses pengajaran dengan Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan Penulis dalam Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaa, di antaranya :

Minat membaca peserta didik sangat rendah sehingga peserta didik terkendala dalam perbendaharaan kata untuk proses penulisan

Cerita sejarah hanya dianggap sebagai cerita yang memiliki nilai berkaitan dengan peristiwa-peristiwa besar di masa lalu sehingga peserta didik sulit mengingat kejadian yang akan dipilih untuk ditulis

Peserta didik kurang memiliki rasa percaya diri dalam mengomunikasikan hasil tulisannya

Guru perlu menjadi contoh dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model PjBL ini

Manajemen waktu sangat penting dikarenakan mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII hanya 2 JP dalam seminggu oleh karena itu guru harus mempertimbangkan hal-hal yang perlu dan tidak perlu dilakukan dalam proses pembelajaran agar sintak dalam pembelajaran tercapai.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah Penulis dalam Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan, di antaranya :

Guru memberikan contoh terkait apa yang akan ditugaskan kepada peserta didik, contoh, guru meminta peserta didik untuk menulis cerita sejarah berdasarkan pengalaman pribadi maka guru juga harus memiliki tulisan yang berkaitan dengan materi tersebut. Guru juga meminta peserta didik untuk mengomunikasikan hasil tulisannya di depan kelas, maka guru juga harus bercerita terkait hal yang sama. Artinya guru menjadi model bagi peserta didik.

Metode pembelajaran yang digunakan guru harus yang menstimulus peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif melalui pembelajaran kolaborasi sehingga peserta didik dapat mengomunikasikan hasil pembelajaran dengan baik.

Guru harus mampu mengatur pembagian waktu pembelajaran sehingga sintak-sintak pembelajaran tercapai, dalam hal ini boleh menggunakan jam di luar pembelajaran seperti tugas rumah.

Peserta didik diarahkan untuk memilih beberapa peristiwa penting dalam hidupnya, kemudian guru memberikan masukan atau saran terkait salah satu peristiwa yang paling menarik jika dituliskan ke dalam sebuah cerita.

Peserta didik diberikan keleluasaan penggunaan media dan bahan ajar, sehingga mampu meningkatkan kreativitas.

Peserta didik diberikan ruangan dan situasi yang nyaman pada pelaksanaan pembelajaran sehingga minat belajar dapat meningkat.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Refleksi hasil dan dampak dari Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan, di antaranya :

Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dari upaya peningkatan proses pengajaran dengan Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan membawa dampak positif yang sangat signifikan, hal ini terbukti bahwa peserta didik yang semula belum memiliki karya, kini mereka sudah dapat menghasilkan karya berupa teks cerita sejarah, serta peserta didik yang semula tidak memiliki rasa percaya diri untuk mengomunikasikan hasil belajarnya, kini mereka jadi lebih tenang dan menikmati proses mengomunikasikan karyanya di depan kelas melalui metode presentasi.

Langkah-langkah yang digunakan dalam upaya peningkatan proses pengajaran dengan Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan adalah sangat efektif, berdasarkan langkah-langkah yang telah diaplikasikan oleh guru, kegiatan pembelajaran berlangsung secara kritis, kreatif, komunkatif, dan kolaboratif sehingga pelaksanaannya tepat waktu.

Strategi yang digunakan dalam upaya peningkatan proses pengajaran dengan Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Mind Mapping pada materi Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan dinilai berhasil, karena setelah adanya pelaksanaan pembelajaran ini, peserta didik jadi lebih tertib dalam pengumpulan tugas, semula banyak beberapa peserta didik yang masih acuh terhadap tugas, dan setelah adanya pembelajaran ini jumlah peserta didik yang acuh menurun sangat signifikan.

Respon peserta didik dalam adanya pembelajaran seperti ini, di antaranya : Peserta didik meminta agar guru lebih sering menggunakan media yang menyenangkan seperti yang dilakukan pada pembelajaran ini, contohnya menggunakan Quizziz untuk test, PPT untuk pelaksanaan penjelasan materi, dan guru itu sendiri yang menjadi model dalam mendemonstrasikan materi yang dibahas. Selain itu peserta didik juga meminta agar pembelajaran yang kaitannya dengan ranah keterampilan seperti menciptakan sebuah karya, perlu waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan pembelajaran pada ranah pengetahuan, serta menciptakan suasana yang menyenangkan dan nyaman.

Hal yang menjadi faktor keberhasilan dari pembelajaran ini adalah adanya saling keterbukaan satu sama lain antara guru dan peserta didik, atau antar peserta didik, serta adanya saling percaya atas kemampuan masing-masing peserta didik. Selain itu penguasaan materi dan proses pendampingan yang dilakukan oleh guru mulai dari awal sampai dengan akhir juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran.

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses adalah bahwa kemampuan peserta didik itu berbeda-beda, dan guru sebagai fasilitator perlu melakukan berbagai upaya agar pembelajaran menjadi efektif dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun