Mohon tunggu...
Intan Sari Anggraeni
Intan Sari Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Generator

Promise yourself, no matter how hard it is you will never going to give up on your dreams

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tingginya Kasus Bunuh Diri di Dunia pada Masa Pandemi Covid-19

21 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 21 Oktober 2020   19:46 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Semenjak pandemi intensitas orang-orang dalam mengakses media online lebih tinggi, berita mengenai corona menggeluti setiap media seakan-akan memborbardir otak kita. 

Sehingga membuat orang semakin depresi dan menimbulkan rasa takut yang luar biasa. Pengaruh media berupa gambar dan video mengerikan terkait corona, belum lagi berita hoax yang muncul menimbulkan gangguan mental yang signifikan.

Sebagai media yang menjadi titik central berita, seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat secara aktual, membuat informasi yang keliru dan salah dapat menurunkan citra media itu sendiri, ditambah menyangkut kesehatan orang yang membaca berita tersebut. 

Literasi media diharapkan dapat menumbuhkan rasa positif dan edukasi yang baik dengan tidak hanya membahas masalah virus terus menerus namun membahas dari segi kultural dan hal yang menarik sehingga membuat orang bersemangat menghadapi pandemi ini.
 
Pencegahan bunuh diri dimasa pandemi

Upaya untuk mencegah bunuh diri harus dilakukan dari berbagai pihak terlepas adari strata sosil maupun gologannya termasuk hirarki keluarga. Salah satu upaya untuk mencegah yaitu dengan berdiskusi secara intens dengan teman dekat atau keluarga dekat yang dapat dipercaya. stigma soal bunuh harus dihilangkan secepat mungkin sebelum orang-orang bertindak demikian. 

Karena sangat berbahaya jika kita berniat untuk bunuh diri, maka dengan menceritakan permasalahan dan untuk membangkitkan semangat, kita bisa bertemu dengan orang yang kita percayai yang loyal dalam menjadi support system.

Untuk situasi yang sekarang lebih disarankan dengan diskusi online karena penerapan social distancing yang ketat membuat langkah kita terbatas dalam melakukan suatu hal guna mencegah terjadinya virus corona.

Pencegahan bunuh diri secara spesifik bisa dilakukan dengan sebagai berikut :

1. Dalam menjaga kesehatan emosional dan mencegah bunuh diri selama pandemi covid-19, usahakan kita tetap terhubung dengan teman dan keluarga. Bangun kreatifitas dalam ‘berkumpul bersama’ bisa dengan cara yang berbeda. Menggunakan teknologi seperti Zoom, google meet, video call, atau koneksi virtual lainnya saat ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

2. Cobalah menemukan kegiatan yang menyenangkan atau carilah hobi baru yang memungkinkan dilakukan pada situasi seperti ini.

3. Jika orang disekitar atau orang yang dicintai sedang berjuang dengan depresi atau kecemasan saat ini, sapa mereka dan tanyakan apakah ada yang bisa Anda bantu. Jika orang itu menjawab tidak tahu, cobalah untuk menghubunginya setiap hari untuk sekadar menyapa dan menanyakan kabar jangan sampai lost contact. Cara sederhana ini mungkin bisa membantunya menghindari pikiran bunuh diri selama pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun