Operasi biasanya akan dikombinasikan dengan penyuntikan keloid atau pemberian tekanan (kompresi) pada luka dengan alat khusus, selama beberapa bulan setelah operasi. Operasi juga sering kali dikombinasikan dengan radioterapi untuk mencegah keloid tumbuh kembali.
5. Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan menembakkan sinar-X ke keloid. Terapi ini biasanya dilakukan segera setelah operasi, keesokan harinya, atau satu minggu setelah operasi.
Radioterapi bermanfaat untuk mencegah keloid tumbuh kembali. Akan tetapi, terapi radiasi memiliki risiko, yaitu dapat memicu munculnya kanker.
Cara Mencegah Keloid
Bila Anda memiliki keloid di wajah yang berasal dari jerawat, kemudian muncul jerawat lagi, segeralah berobat untuk mencegah terbentuknya keloid. Hindari juga mencukur kumis dan jenggot dengan pisau cukur. Gunakanlah gunting untuk bercukur dengan hati-hati, agar tidak melukai kulit atau jerawat.
Jika Anda rentan mengalami keloid, sebaiknya jangan menindik atau membuat tato di tubuh dan wajah, serta jangan lupa memberitahukan kondisi ini ke dokter sebelum menjalani operasi. Bila mengalami luka, jagalah kebersihan luka selama penyembuhan, dan jangan sampai luka terpapar sinar matahari selama kurang lebih 3 bulan. Meski tidak berbahaya, keloid dapat menimbulkan masalah hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dicegah dan ditangani. Jika Anda rentan atau berisiko mengalami keloid, berkonsultasilah dengan dokter atau dokter bedah saat mengalami cedera yang menimbulkan luka di kulit.
 Ditulis oleh:
dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H