Mohon tunggu...
Intan FebrinaRachmawati
Intan FebrinaRachmawati Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Instagram : @intan.fbr Youtube : Intan FR

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa itu Keloid ? Berbahayakah ? yuk kenali.

16 November 2020   21:44 Diperbarui: 17 November 2020   06:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Operasi biasanya akan dikombinasikan dengan penyuntikan keloid atau pemberian tekanan (kompresi) pada luka dengan alat khusus, selama beberapa bulan setelah operasi. Operasi juga sering kali dikombinasikan dengan radioterapi untuk mencegah keloid tumbuh kembali.

5. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan menembakkan sinar-X ke keloid. Terapi ini biasanya dilakukan segera setelah operasi, keesokan harinya, atau satu minggu setelah operasi.
Radioterapi bermanfaat untuk mencegah keloid tumbuh kembali. Akan tetapi, terapi radiasi memiliki risiko, yaitu dapat memicu munculnya kanker.

Cara Mencegah Keloid

Bila Anda memiliki keloid di wajah yang berasal dari jerawat, kemudian muncul jerawat lagi, segeralah berobat untuk mencegah terbentuknya keloid. Hindari juga mencukur kumis dan jenggot dengan pisau cukur. Gunakanlah gunting untuk bercukur dengan hati-hati, agar tidak melukai kulit atau jerawat.

Jika Anda rentan mengalami keloid, sebaiknya jangan menindik atau membuat tato di tubuh dan wajah, serta jangan lupa memberitahukan kondisi ini ke dokter sebelum menjalani operasi. Bila mengalami luka, jagalah kebersihan luka selama penyembuhan, dan jangan sampai luka terpapar sinar matahari selama kurang lebih 3 bulan. Meski tidak berbahaya, keloid dapat menimbulkan masalah hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dicegah dan ditangani. Jika Anda rentan atau berisiko mengalami keloid, berkonsultasilah dengan dokter atau dokter bedah saat mengalami cedera yang menimbulkan luka di kulit.

 Ditulis oleh:

dr. Sonny Seputra, M.Ked.Klin, Sp.B, FINACS
(Dokter Spesialis Bedah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun