Mohon tunggu...
Intan KurniaSari
Intan KurniaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa-S1 Keperawatan

*****

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Informatic Telephone Nursing System (Telenursing)

24 Oktober 2021   21:32 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:00 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

MAKALAH INFORMATIC TELEPHONE NURSING SYSTEM (TELENURSING)

Disusun untuk memenuhi  tugas  mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi keperawatan

Dosen Pengampu: Ns. Delly Arfa Syukrowardi, MNS

 

Disusun Oleh:

 Kelompok 3

Olivia Rossdiana Putri (8884200004)

Intan Kurnia Sari (8884200007)

M. Dida Wildan Purnama (8884200011)

Ganang Arya Muhammad (8884200020)

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021-2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan riset yang berjudul "Infomatic Telephone Nursing System ( TELENURSING) " ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas Bpk. Ns. Delly Arfa Syukrowardi, MNS . Pada mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi keperawatan Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Ns. Delly Arfa Syukrowardi, MNS selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi keperawatan , yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

 

                                                                                                     Serang, 21 Oktober 2021

                                                                                                                      

                                                                                              Tim Penulis

DAFTAR ISI

3.2 Saran ................................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................19

BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak sehari-hari yang mendukung aplikasi teknologi  dan informasi dalam bidang kesehatan. Dengan  adanya teknologi informasi  di bidang keperawatan, sehingga muncul metode baru untuk menyediakan asuhan keperawatan jarak jauh, yang dikenal  dengan telenursing. 

Pertumbuhan populasi manusia yang semakin tinggi menyebabkan terjadi peningkatan kebutuhan akan perawatan kesehatan dan kurangnya tenaga perawat menjadi masalah penting untuk menemukan cara-cara dimana teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan perawatan. 

Telenursing dapat memudahkan akses  pelayanan kesehatan jarak jauh seperti memonitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan. (Fadhila & Afriani, 2019)Pasien atau Masyarakat tidak perlu datang ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan, pasien dapat melakukan kontak via internet atau melalui telepon video dari rumah untuk mendapatkan informasi kesehatan,perawatan, sampai pengobatan.(Silalahi, 2020)

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan Telenursing ?
  2. Apa saja fungsi sistem informatika Telenursing?
  3. Apa saja manfaat dalam penggunaan Telenursing?
  4. Apa saja Kelebihan dan kekurangan penggunaan Telenursing?
  5. Apa saja prinsip - prinsip sistem informatika Telenursing?
  6.  Apa saja media yang digunakan dalam Telenursing?
  7. Bagaimana pengaplikasian telenursing?

1.3 Tujuan Penulisan 

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Telenursing

2. Untuk mengetahui fungsi sistem informatika Telenursing

3. Untuk mengetahui manfaat dalam penggunaan Telenursing

4. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan penggunaan Telenursing

5. Untuk mengetahui prinsip - prinsip sistem informatika Telenursing

6. Untuk mengetahui apa saja media yang digunakan dalam Telenursing

7. Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian telenursing

BAB II

PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Telenursing

Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan teknologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam mentransmisikan sinyal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.

Telenursing adalah informatika keperawatan mengintegrasikan ilmu keperawatan,komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan.Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002).

2.2 Fungsi telenursing

Melalui telenursing, perawat dapat memberikan layanan menggunakan berbagai alat, seperti seluler, komputer, aplikasi seluler, teknologi video, maupun pemantauan pasien jarak jauh. Pasien bisa mengakses layanan keperawatan dan kesehatan di manapun mereka berada.

Telenursing juga berfungsi untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga, serta adanya sistem rujukan. Meski dilakukan secara virtual, etika dan moral tetap harus dijunjung tinggi.

2.3 Manfaat telenursing

Menurut Ghai & Kalyan (2013) manfaat telenursing bagi perawat yaitu meningkatkan penghasilan, jam kerja yang fleksibel, menurunkan biaya perjalanan perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan yang diberikan hanya dari jarak jauh, meningkatkan kepuasan kerja dan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, menjadi pilihan pekerjaan baru, bisa berbagi data serta respon waktu yang cepat.

Berikut merupakan manfaat telenursing :

Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu

Mempersingkat hari rawatan dan mengurangi biaya perawatan

Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan

Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi

Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatri yang perlu perawatan di rumah dengan jarak yang jauh dari pelayanan kesehatan

Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Association, 1999)

2.4 Kelebihan dan kekurangan telenursing

2.4.1 Kelebihan Telenursing

Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain :

  • Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu,
  • Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan,
  • Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan,
  • Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi,
  • Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di         rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, dan
  • Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999).

 

2.4.2 Kekurangan Telenursing

  • Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik.
  • Kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

 

2.5 Prinsip telenursing

Prinsip-prinsip telenursing adalah : tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan, dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan,pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya.

Prinsip dalam melakukan telenursing antara lain; meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mengurangi pemberian layanan kesehatan yang tidak perlu, melindungi kerahasiaan/ privasi informasi klien (Scotia 2008). Telenursing mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Pemantauan pasien yang menderita penyakit kronik.
  • Koordinasi perawatan untuk pasien dengan penyakit atau kondisi yang rumit, atau banyak co-morbiditas.
  • Pendidikan pasien untuk mengelola gejala penyakit mereka.

 

            

 

2.6 Media Telenursing

Berikut adalah media telenursing :

  • Telepon (telepon seluler)
  • Personal Digital System (PDA)
  • Mesin faksimili (faks)
  • Internet
  • Video atau audio conferencing
  • Teleradiology
  • Komputer sistem informasi
  • Teleborotic
  • Smartphone

2.7 Pengaplikasian Telenursing

        Telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan sistem monitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.

Melalui sistem interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju,memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. 

Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner dan persyarafan. 

Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam manajemen penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online.

Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dari rumah dapat melakukan kontak melalui internet atau telepon video untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan. Pada kesempatan ini penulis mencoba menggali lebih dalam mengenai informasi dan hasil-hasil riset seputar telenursing tersebut.

Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :

Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT Scan, foto rontgen, dan sebagainya.

Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien.

Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan darah,nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.

Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat tujuan mereka.

Membantu operasi klien dari jarak jauh.

Menggunakan video conference untuk menyediakan sesi pendidikan keperawatan berkelanjutan.

Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu konselin.

No

Nama

Metode

Hasil

Kesimpulan

Jurnal

1

Olivia Rossdiana Putri

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, diartikan sebagai "kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif  yang disertai dengan kegiatan mengembangkan sebuah produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi (Borg, Gall, 1983). Secara garis besar penelitian dan pengembangan diawali dengan penelitian- penelitian dalam skala kecil yang bisa dalam bentuk pengumpulan data terkait dengan persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Hasil penelitian awal dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan sebuah produk (draft), pada proses pengembangan peneliti tetap melakukan pengamatan, terutama pada proses uji coba produk. Hasil uji coba kemudian dianalisis dan direvisi kemudian disajikan dalam bentuk data hasil penelitian dan pengembangan.

Analisis kebutuhan yang dilakukan meliputi pengumpulan data tentang pengelolaan komponen rumah sakit, penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi, serta pelaksanaan sistem informasi manajemen keperawatan berbasis home visit telenursing di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada Ka. Subbag data dan informasi serta perawat ruang inap untuk mendapatkan data tentang pengelolaan sistem informasi manajemen keperawatan. Pengelolaan data pasien sudah terdokumentasi secara elektronik, pengelolaan tenaga keperawatan masih menggunakan cara manual yaitu terpampang di papan informasi di setiap ruang rawat inap, penggunaan komputer dalam pengelolaan data asuhan keperawatan dan arsip dokumentasi sudah menggunakan komputer atau laptop, penggunaan jaringan internet sudah menggunakan jaringan internet (modem atau wifi) dalam pengelolaan data rumah sakit, dengan adanya jaringan internet pihak rumah sakit akan lebih mudah dalam mengakses tentang informasi-informasi yang berkaitan dengan peningkatan mutu rumah sakit dan juga rumah sakit akan lebih mudah untuk memberikan laporan mengenai perkembangan rumah sakit kepada masyarakat". Pengelolaan pelayanan belum mengarah pada home visit telenursing, pelayanan masih manual yakni belum menggunakan jasa elektronik sebagai komunikasi. Rumah sakit sudah memiliki dan menggunakan email dalam pengelolaan data dan sudah menggunakan webinar jika para dokter ingin mengikuti seminar/workshop jarak jauh.

Home visit berbasis sim telenursing dikembangkan secara online melalui website, dengan tahapan input, proses dan output (laporan)baik admin RS maupun pasien. Telenursing menyediakan program perawatan profesional dengan layanan konsultasi, evaluasi, dan penelusuran pasti yang dapat meningkatkan aksesibilitas ke masyarakat yang menerima layanan medis atau informasi proses perawatan di tempat- tempat terpencil, meningkatkan saluran konsultasi dengan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dengan mengurangi waktu evaluasi yang panjang, dan meminimalkan pemindahan pasien dan informasi perawatan yang tidak perlu.

Jurnal Keperawatan Silampari (2018)

2

Intan Kurnia Sari

Penelitian kuantitatif dengan metode kuasi-

eksperimen pra tes dan pasca tes (menyediakan

perawatan telenursing melalui WhatsApp/intervensi

kelompok dan memberikan perawatan telenursing melalui

layanan pesan singkat media (SMS) / kontrol

kelompok. Pesan yang dikirim mencakup hal-hal di

penanganan hipertensi seperti: rutin melaksanakan

kontrol tekanan darah; rutin minum anti

obat hipertensi atas perintah dokter; mengkonsumsi

bahan tradisional/pelengkap

Sebelum Intervensi :

rata tekanan darah sistolik pada kelompok intervensi SMS sebelum

telenursing adalah 134 mmHg, sedangkan kelompok intervensi kelompok WA adalah 140 mmHg.

Setelah Intervensi :

rata tekanan darah sistolik setelah telenursing grup SMS adalah 124 mmHg,

sedangkan pada grup WA adalah 128 mmHg.

 Jadi peneliti menyatakan bahwa

telenursing menggunakan WA lebih efektif dalam

manajemen pasien hipertensi.

Menurut peneliti, Telenursing menggunakan media SMS adalah

dianggap kurang efektif jika dibandingkan dengan WA

media karena menurut peneliti hampir

semua orang lebih tertarik menggunakan media internet

dalam berinteraksi khususnya aplikasi whatsapp

karena aplikasi ini menyediakan lebih banyak fitur

seperti rekaman suara, video, gambar, dan sebagainya

dibandingkan dengan media SMS yang hanya berisi teks.

Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam diastolik

tekanan darah pada kelompok kontrol sedangkan

kelompok intervensi menunjukkan sangat signifikan

perbedaan antara sebelum dan sesudah telenursing.

International Journal of Nursing and Health Science (2020)

3

Mohammad dida wildan purnama

Metode penulisan yang digunakan

yaitu studi literatur yang ditelaah dari

beberapa jurnal terkait dengan topik

yang diambil yaitu tentang penerapan

telenursing dalam pelayanan kesehatan.

Jurnal ditelurusi melalui Proquest,

Ebsco, Science Direct, dan Clinical Key

kemudian diseleksi sesuai dengan topik

yang akan dibahas. Kata kunci

pencarian yaitu teknologi informasi

telenursing dan perawat.

Menurut American Nurse Association

(ANA), telenursing adalah bagian dari

telehealth yang fokusnya pada praktek

keperawatan (Asiri, 2016) yang terjadi

ketika perawat memenuhi kebutuhan

dasar klien dengan menggunakan

teknologi informasi komunikasi dan

sistem berbasis web (Schlachta et al,

2007). Telenursing juga didefinisikan

sebagai suatu proses pemberian,

pengaturan dan koordinasi asuhan serta

Teknologi yang dapat digunakan

dalam telenursing sangat bervariasi

meliputi: telepon, personal digital

assistants, smartphone, mesin faksimili,

tablet, komputer, internet, video dan

audio

conferencing

dan

system

informasi komputer (Scotia, 2017).

Walaupun terdapat sedikit perubahan

dalam pemberian asuhan keperawatan

melalui telenursing tetapi hal tersebut

tidak merubah prinsip pemberian

asuhan keperawatan secara fundamental

(Asiri, 2016).

Seorang perawat yang melakukan

telenursing tetap menggunakan proses

keperawatan untuk mengkaji,

merencanakan, mengimplementasikan,

mengevaluasi dan mendokumentasikan

asuhan keperawatan (Sanderson, 2018).

Telenursing juga melibatkan proses

pemberian pendidikan kesehatan kepada

klien, serta adanya sistem rujukan.

Selain itu telenursing juga tetap

mengharuskan adanya hubungan

terapeutik antara perawat dan klien,

dalam telenursing hubungan tersebut

dapat terbina melalui penggunaan

telepon, internet atau alat komunikasi

yang lainnya (Scotia, 2017)

 

Penerapan telenursing memberikan

dampak positif terhadap berbagai pihak

seperti pasien, perawat dan pemerintah.

Namun hal ini harus didukung oleh

keterampilan dan pengetahuan perawat

itu sendiri. Perawat harus memiliki

pengetahuan tentang komunikasi yang

cukup dalam penerapan telenursing

karena dalam pelaksanaannya perawat

akan dihadapkan dengan berbagai tipe

pasien yang hanya kita kenal melalui

dunia maya atau komunikasi jarak jauh.

Komunikasi yang baik akan berdampak

pada perasaan sehingga setiap perkataan

akan mudah untuk didengar dan

dipahami. Dengan demikian klien dan

keluarganya akan termotivasi untuk

mengikuti saran perawat. Sebuah

komunikasi yang berpusat pada

klien adalah teknik pendekatan yang

disukai dalam rangka membina

hubungan antara klien dan tenaga

professional.

Tujuan dari telenursing tidak untuk

membentuk diagnosis medis melainkan

lebih fokus pada informasi, dukungan,

dan meningkatkan pengetahuan.

Melalui telenursing, perawat mampu

melakukan monitoring, memberikan

pendidikan kesehatan, follow up,

pengkajian dan pengumpulan data,

melakukan intervensi, memberikan

dukungan pada keluarga serta

perawatan yang inovatif dan kolaborasi.

Selain itu dalam penerapan telenursing,

perawat melakukan pengkajian lanjutan,

perencanaan, intervensi, dan evaluasi

terhadap hasil perawatan.

penerapan telenursing dalam pelayanan kesehatan : literature review (2020)

4

Ganang Arya Muhammad

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode deskriptif fenomenologis. Partisipan dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Setelah mendapatkan persetujuan etik, data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur. Pertanyaan terbuka dan tindak lanjut digunakan dalam wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan aplikasi Skype dan telepon. Semua data dicatat, dan perangkat lunak MAXQDA digunakan untuk mengelola data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode tujuh langkah Colaizzi. Kriteria Lincoln dan Guba digunakan untuk mengevaluasi kepercayaan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa telenursing memiliki

efek signifikan pada peningkatan hubungan

antara perawat dan pasien COVID-19.

Dalam studi lain, telenursing meningkatkan hubungan

hubungan antara perawat dan pasien dan sukses

komunikasi merupakan salah satu pencapaian dari

telenursing. Menurut pasien, cukup

dukungan pendidikan dan perawatan dapat terjadi melalui

telenursing. Mengingat bahwa pandemi dapat meningkat

kemungkinan penularan infeksi di antara

individu, kondisi ini dapat memberikan perawat

dengan kesempatan memberikan perawatan jarak jauh

peduli. Dalam program intervensi, kelompok

yang menerima perawatan jarak jauh lebih mampu mengontrol

kondisi penyakit mereka daripada kelompok kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan perawatan jarak jauh

meningkatkan perawatan diri dan mengurangi kelelahan pada pasien.

Dalam beberapa kondisi tertentu, pasien perlu menggunakan

perawatan jarak jauh. Kualitas hidup pasien dapat

ditingkatkan melalui penggunaan pendidikan jarak jauh dan

peduli. Program perawatan jarak jauh dapat digunakan karena

efektivitas biaya, ketersediaan untuk menindaklanjuti

perawatan pasien dan kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi pasien

siensi dan pemulihan. Mengingat pengaruh yang signifikan perawatan jarak jauh untuk mengurangi kecemasan pada pasien dengan

COVID-19, direkomendasikan dalam sebuah penelitian untuk menggunakan

teknologi ini untuk perawatan di rumah.

Mengingat potensi kapasitas telenursing, studi lapangan yang kuat direkomendasikan untuk dilakukan di area ini. Hasil studi tersebut dapat berkontribusi pada penggunaan telenursing yang cepat dan serius di bidang perawatan, pendidikan, dukungan, tindak lanjut dan konseling pasien.

BMJ Supportive & Palliative Care (2021)

5

Intan Kurnia Sari

Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang menggunakan rekam medis untuk menyelidiki

proses pembentukan layanan konseling keperawatan non-kontak untuk pasien COVID-19

dengan gejala ringan atau tanpa gejala yang dirawat di CTC, dan untuk menganalisis faktor mana

berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan konseling keperawatan non kontak.

Sejak pandemi COVID-19, perawatan non-kontak telah diperkenalkan kepada lansia

fasilitas, panti jompo, atau fasilitas manajemen jangka panjang untuk meningkatkan akses penghuni

ke pelayanan kesehatan dan dengan demikian telah diterapkan secara luas untuk mata pelajaran yang

tinggal di lingkungan dengan akses terbatas ke layanan kesehatan.

Panggilan telepon dan video, situs web, dan sarana teknologi informasi lainnya

telah digunakan paling sering dalam keperawatan non-kontak untuk mengumpulkan informasi pasien

dan mengirimkan data ke petugas kesehatan. Konseling non-kontak

kepuasan tinggi sistem layanan (4,65 poin dari 5) dan kenyamanan (4,62 poin)

dari 5) skor menunjukkan bahwa pasien memiliki reaksi positif terhadap konseling non-kontak

layanan, yang memungkinkan mereka untuk menjalani pemeriksaan dengan aman dalam isolasi. Dengan menggunakan smartphone dan dengan demikian dapat dengan mudah memanfaatkan konsultasi video

dan aplikasi keperawatan. Kepuasan tinggi (4,71 poin dari 5) dan kenyamanan

(4,72 poin dari 5) skor untuk video tentang cara mengukur sendiri tanda-tanda vital menyarankan

bahwa video dapat digunakan secara efektif dalam pendidikan atau bimbingan pasien

Pertama, perawat

protokol termasuk layanan telenursing, serta layanan keperawatan tatap muka, mungkin

disiapkan dan diterapkan untuk secara efisien menerapkan pendekatan individu yang berpusat pada pasien dalam

situasi bencana di luar lingkungan perawatan kesehatan normal atau dalam kasus di mana:

pasien mengalami kesulitan mengunjungi rumah sakit .Pendekatan ini juga penting

untuk memperoleh informasi pasien yang lebih akurat pada tingkat yang dapat diandalkan. Kedua, non-kontak

layanan kesehatan diberikan secara sempit kepada pasien COVID-19 hanya di CTC, tetapi

meskipun masalah hukum, menunjukkan hasil yang baik, termasuk mencegah penyebaran infeksi,

pemanfaatan yang tepat dari sumber daya medis yang terbatas, dan tingkat yang tinggi

kepuasan pasien.

International Journal of Environmental Research and Public Health

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Telenursing adalah informatika keperawatan mengintegrasikan ilmu keperawatan,komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan.Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi, dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson, 2002). 

Melalui telenursing, perawat dapat memberikan layanan menggunakan berbagai alat, seperti seluler, komputer, aplikasi seluler, teknologi video, maupun pemantauan pasien jarak jauh. Pasien bisa mengakses layanan keperawatan dan kesehatan di manapun mereka berada.

3.2 Saran

Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak persiapan.Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga harus disiapkan. Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek keperawatan. 

Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenursing, misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fadhila, R., & Afriani, T. (2019). PENERAPAN TELENURSING DALAM PELAYANAN KESEHATAN: Literature Review. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 3(2), 77--84. https://doi.org/10.36341/jka.v3i2.837

Gultom J.L & Krisnadi iwan.2017. Perkembangan Telenursing Sebagai Solusi Pemberian Keperawatan pada Masyarakat. Diakses melalui link : https://www.academia.edu/32861167/PERKEMBANGAN_TELENURSING_SEBAGAI_SOLUSI_PEMBERIAN_KEPERAWATAN_PADA_MASYARAKAT

Heo, H., Lee, K., Jung, E., & Lee, H. (2021). Developing the First Telenursing Service for COVID-19 Patients: The Experience of South Korea. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(13), 6885.

Krisnadi, I., & Gultom, L. (2021). PERKEMBANGAN TELENURSING SEBAGAI SOLUSI PEMBERIAN KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT. Retrieved 23 October 2021.

Kord Z, Fereidouni Z, Mirzaee MS, et al Telenursing home care and COVID-19: a     qualitative study BMJ Supportive & Palliative Care Published Online First: 29 June 2021. doi: 10.1136/bmjspcare-2021-003001

Padila, P., Lina, L., Febriawati, H., Agustina, B., & Yanuarti, R. (2018). Home Visit Berbasis Sistem Informasi Manajemen Telenursing. Jurnal Keperawatan Silampari, 2(1), 217-235. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v2i1.305

Ramdhan Indah.2014.MAKALAH TELENURSING-ILMU KEPERAWATAN. Diakses melalui link: https://id.scribd.com/doc/238802763/Makalah-Telenursing 

Sakinah, S., & Nurdin, S. (2020). Telenursing and self-management among patient with hypertension. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science, 3(2), 103-109.

Silalahi, R. D. (2020). Peran Pemimpin Dalam Perkembangan Teknologi Informasi Telenursing Yang Menjadi Trend Isu Keperawatan. 197046015. https://doi.org/10.31219/osf.io/268db

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun