agar mendapatkan kepuasan, hal ini menghawatirkan bagi mereka yang tidak terkontrol dalam dirinya sehingga akan menimbulkan
 kerugian pada dirinya sediri, ketika sesorang sudah terbiasa dengan kemewahan dan gaya elitnya, namun pendapatan dan
 pengeluarannya tidak sebanding akan mendorong orang tersebut melakukan tindak pidana korupsi untuk memenuhi gaya hidupnya,
 jadi seeorang perlu untuk membuat skala prioritas kebutuhan dan menyesuaiakan keinginan dengan kebutuhan apakah mampu atau
 tidak, hal ini dilakukan agar terhidar dari peluang melakukan korupsi. Pada dasarnya tuhan tidak menyukai orang-orang yang
 mubazir oleh karena itu sebisa mungkin untuk mengalokasikan dana secara tepat, cermat, dan hemat, dengan ini justru tuhan akan
 menambaahkan kenikmatan kepa orang-orang yang menghindari kesia-siaan Â
Setelah implementasi dalam diri sendiri berhasil diwujudkan dan berjalan secara konstan selanjutnya adalah mengimplementasikan
 nilai ketuhanan untuk mencegah tindak korupsi dalam bersosialisasi dengan masyarakat, dalam tahap ini seseorang dapat dengan
 tidak menerima sesuatu dari sesorang denga tujuan tertentu, misalnya seseorang melihat kakaknya yang selalu berbohong kepada
 orang tuanya ketika disuruh solat tetpai tidak melaksanakan solat dan berniat melaporkan kepada orangtuanya, ketika hendak