Saya membayangkan apabila sekolah tidak mengajarkan lagu-lagu itu lagi kepada anak-anak maka suatu saat kelak lagu-lagu itu akan terlupakan. Saat anak-anak saya kecil, saya sering menyanyikan lagu-lagu daerah Jawa Tengah kepada mereka, seperti Suwe Ora Jamu, Padhang Bulan, dan Gundul-gundul Pacul. Namun, ternyata sekarang mereka pun tidak mengingatnya saat saya menanyakan lagu daerah Jawa Tengah.
Saya merenung lebih dalam. Kalau lagu daerah tempat mereka dibesarkan saja mereka tidak ingat, apalagi lagu-lagu daerah lain seperti lagu Jali-Jali dari Jakarta, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Kampuang Nan Jauh Di Mato dari Sumatera Barat.
Terbayang  juga oleh saya, nasib lagu-lagu nasional yang lebih jarang diperdengarkan kepada generasi muda saat ini seperti Sepasang Mata Bola, Gugur Bunga, dan Jembatan Merah. Bahkan di Hari Guru ini, jangan-jangan anak didik sebenarnya lebih familiar dengan lagu Guruku Tersayang yang diciptakan oleh Melly Goeslaw dibandingkan dengan lagu Hymne Guru.
Saya masih berpikir anak-anak saya saja yang lupa bahwa lagu-lagu itu telah diajarkan di sekolah. Saya percaya dan sungguh berharap sekolah tetap mengajarkan lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah kepada anak didik.
Lagu-lagu nasional mengajarkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada anak-anak sehingga akan membangun rasa cinta tanah air. Lirik lagu-lagu daerah meskipun seringkali terdengar sederhana, namun penuh makna dan pesan. Selain itu, mengenalkan lagu-lagu daerah kepada anak-anak, mengajarkan anak-anak akan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Selain berharap pada sekolah, tampaknya ini juga merupakan PR saya untuk memperkenalkan lagu-lagu nasional dan lagu daerah kepada anak-anak saya.
Jangan sampai mereka hanya mengingat lagu Ice Cream oleh Black Pink, sementara mereka tidak mengenal lagu Bengawan Solo. Jangan sampai mereka hanya hapal lagu Ambyar oleh Alm. Didi Kempot, namun mereka tidak tahu lagu Gundul Gundul Pacul.
Bengawan Solo.... Riwayatmu Kini....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H