Mohon tunggu...
Intan Maulida
Intan Maulida Mohon Tunggu... profesional -

Perempuan biasa yang cinta damai

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tragedi Photo Passport

9 Maret 2012   10:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat itulah, dosenku yang lagi diambil cap jarinya dan orang-orang yang ngantri dibelakangku memandangku penuh kasihan, mungkin dalam benak mereka "Diapain ya si Intan sama Muslim Aid, sampe kecapekan kayak gitu..", saat itu aku merasa kayak korban kerja rodi yang kelelahan setengah mati dan bikin passport karena dideportasi.

Demi terciptanya sebuah poto passport, aku pun pergi ke toilet dan mencuci wajahku dengan sungguh-sungguh. Setelah ngaso 10 menit, aku masuk lagi ke ruang pemotretan dengan wajah super polos tanpa bedak sama sekali.

Kak A : Kita coba lagi ya.. mudah-mudahan kali ini bisa. Senyum ya kak

Intan : yeahh *senyum selebar sendok

Kak A : 1...2....3.. HUWAAAAAA.. GA BISAAAAAA... *tereak frustasi

Intan : HUWAAAAAAAAAA.... *Frustasi juga.

Bang B : Coba sini sama saya aja, semoga sama saya bisa

Intan : *Pindah tempat duduk

Bang B : Simsalabim abrakadabra, 1.. 2.. 3.. *geleng-geleng

Intan : *mata mulai gatel ni pengen nangis.

Bang B : Sabar.. sabar.. jangan menyerah, calm down, tarik nafas 1..2...3. *geleng-geleng lagiiii

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun