Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jadi Bagian Sejarah Pemecah Rekor Dunia Angklung

7 Agustus 2023   12:03 Diperbarui: 7 Agustus 2023   13:36 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

PERLU 12 TAHUN REKOR DUNIA PECAH

Rekor dunia angklung sebelumnya dengan jumlah peserta 5.182 orang terdiri dari multi bangsa terjadi di Washington DC, Amerika Serikat pada 9 Juli 2011. Perlu waktu 12 tahun untuk memecahkan rekor dunia baru dan terjadi di negara tempat asal alat musik angklung yakni Indonesia.

ANGKLUNG WARISAN DUNIA DARI INDONESIA DIAKUI UNESCO

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Angklung telah dinyatakan resmi sebagai warisan budaya dunia berasal dari Indonesia pada 16 November 2010 dengan berdasar kriteria prasasti Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Dalam lembaran file nominasi nomor 00393 UNESCO Warisan Budaya Takbenda tertera informasi sebagai berikut:

Angklung adalah alat musik khas Indonesia yang terdiri dari dua sampai empat tabung bambu yang digantung pada rangka bambu yang diikat dengan tali rotan. 

Tabung-tabung tersebut diraut dan dipotong dengan hati-hati oleh pengrajin ahli untuk menghasilkan nada-nada tertentu saat rangka bambu digoyang atau diketuk. 

Setiap angklung menghasilkan satu not atau chord, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk memainkan melodi. Angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonik, tetapi pada tahun 1938 musisi Daeng Soetigna memperkenalkan angklung dengan tangga nada diatonis; ini dikenal sebagai angklung padaeng.

Angklung sangat erat kaitannya dengan adat istiadat, seni dan identitas budaya tradisional di Indonesia, dimainkan pada saat upacara seperti penanaman padi, panen dan khitanan. 

Bambu hitam khusus untuk angklung dipanen selama dua minggu dalam setahun saat jangkrik berkicau, dan dipotong minimal tiga ruas di atas tanah, untuk memastikan akarnya terus merambat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun