Tak sia-sia sejak 12 Mei 2023 setiap hari Jumat mulai pukul 13.00 saya bersama tim PKK Kota Tangerang Selatan sebanyak 40 orang berlatih bermain angklung di kantor Wali Kota Tangerang Selatan dan 1 bulan sekali di kantor gubernur provinsi Banten bersama tim PKK gabungan provinsi sebagai bagian dari komponen masyarakat pendukung pemecahan rekor dunia Guinness World Records.
Saya memegang angklung bass 1 titik bawah yang ternyata dominan dimainkan untuk 2 lagu wajib yakni "Berkibarlah Benderaku" dan "Wind of Change". Lumayanlah melatih trisep dan bisep.
MENJADI BAGIAN SEJARAH PEMECAHAN REKOR DUNIA
Tak sia-sia juga penantian kami mulai pukul 08.00 pagi berangkat ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023 menggunakan bus milik Pemkot Tangerang Selatan.
Jam 13.00 tibalah kami yang berkebaya putih, selendang dan kain merah putih di GBK bergabung dalam 15.110 peserta angklung dan menempati tribun sesuai posisi duduk tim Biru 54.
Sempat terjadi kehilangan anggota peserta yang membuat kami cemas, bayangkan lautan manusia dengan seragam nyaris sama. Saat memasuki gerbang GBK semua anggota sudah lengkap dan kami gembira disapa bapak Gubernur Banten yang hadir menyemangati kami tim provinsi Banten.
Jelang acara pemecahan rekor dunia sesuai aba-aba dari miss Sonia Ushirogochi perwakilan juri Guinness World Records jam 19.30, kami para peserta tidak diperkenankan lagi minum, makan, selfie, berfoto, main handphone, mengobrol, angklung harus dipangku, angklung tidak boleh diletakkan di lantai dan peserta tidak boleh berpindah tempat. Saya pun harus menahan batuk, haus, dan keinginan buang air kecil.
Succeed! Rekor dunia angklung Guinness World Records akhirnya dipecahkan pada Sabtu malam, 5 Agustus 2023 di GBK. Miss Sonia mengumumkan bahwa rekor angklung dunia dipecahkan malam ini di Jakarta dengan peserta terverifikasi 15.110 orang.
Rasa letih, lelah, sakit, haus, dan lapar sirna usai mendengar pengumuman dan semua meluapkan kegembiraan dan keharuan. Serentak kami mendapat suntikan semangat saat diminta memainkan lagu "We Are The Champion", meski tanpa latihan dan ternyata kami bisa melakukannya dengan harmoni kekompakan yang mengharu-biru.Â
PERLU 12 TAHUN REKOR DUNIA PECAH
Rekor dunia angklung sebelumnya dengan jumlah peserta 5.182 orang terdiri dari multi bangsa terjadi di Washington DC, Amerika Serikat pada 9 Juli 2011. Perlu waktu 12 tahun untuk memecahkan rekor dunia baru dan terjadi di negara tempat asal alat musik angklung yakni Indonesia.
ANGKLUNG WARISAN DUNIA DARI INDONESIA DIAKUI UNESCO
Angklung telah dinyatakan resmi sebagai warisan budaya dunia berasal dari Indonesia pada 16 November 2010 dengan berdasar kriteria prasasti Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. Dalam lembaran file nominasi nomor 00393 UNESCO Warisan Budaya Takbenda tertera informasi sebagai berikut:
Angklung adalah alat musik khas Indonesia yang terdiri dari dua sampai empat tabung bambu yang digantung pada rangka bambu yang diikat dengan tali rotan.Â
Tabung-tabung tersebut diraut dan dipotong dengan hati-hati oleh pengrajin ahli untuk menghasilkan nada-nada tertentu saat rangka bambu digoyang atau diketuk.Â
Setiap angklung menghasilkan satu not atau chord, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk memainkan melodi. Angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonik, tetapi pada tahun 1938 musisi Daeng Soetigna memperkenalkan angklung dengan tangga nada diatonis; ini dikenal sebagai angklung padaeng.
Angklung sangat erat kaitannya dengan adat istiadat, seni dan identitas budaya tradisional di Indonesia, dimainkan pada saat upacara seperti penanaman padi, panen dan khitanan.Â
Bambu hitam khusus untuk angklung dipanen selama dua minggu dalam setahun saat jangkrik berkicau, dan dipotong minimal tiga ruas di atas tanah, untuk memastikan akarnya terus merambat.Â
Pendidikan angklung ditransmisikan secara lisan dari generasi ke generasi, dan semakin meningkat di lembaga pendidikan. Karena sifat kolaboratif dari musik Angklung, permainan mendorong kerja sama dan saling menghormati di antara para pemainnya, seiring dengan disiplin, tanggung jawab, konsentrasi, pengembangan imajinasi dan ingatan, serta perasaan artistik dan musikal.
Selamat atas pecahnya rekor dunia angklung yang merupakan hadiah ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Dirgahayu!.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H