Salah satu langkah kecil yang tidak terpikirkan aku lakukan di 2022 yaitu menulis di blog milik kompas yaitu Kompasiana. Motivasi menulis di blog ini bermula ketika ada rekan dari sekolah lain menulis di media elektronik Kompasiana ini, hingga aku mulai mencoba.
Ketika aku mulai menulis di bulan September 2022, kebetulan ada semacam kompetisi untuk berbagi pengalaman mengenai “Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka”. Aku mencoba menulis, dan tanpa diduga tulisanku yang berjudul “Melestarikan Budaya Magelang Seni Wayang dan Tari Soreng dalam Implementasi P5” masuk dalam 5 konten terbaik. Sesuatu yang sangat tidak terduga ternyata kegemaranku menulis ketika di bangku sekolah bisa aku lakukan kembali di tahun 2022 ini.
Resolusi Kedua, “Menata Lingkungan Sekolah yang Nyaman serta Asri”
Untuk resolusi kedua ini aku buat karena aku memiliki sebuah janji bahwa aku akan menyiapkan sekolah tempatku bekerja untuk 3 tahun mendatang. Sehingga berbagai hal aku usahakan untuk kusiapkan, salah satunya aku mengupayakan penataan area sekolah menjadi taman-taman cantik untuk anak-anak berdiskusi ataupun sekedar melepas penat.
Area taman doa yang lebih rapi dengan taman yang nyaman untuk sekedar beristirahat. Area-area panas mulai ditumbuhi dengan taman gantung dengan tanaman li kuan yu. Ketika orang tidak terlalu peduli tentang hal ini, aku berusaha untuk mencurahkan pikiranku disana.
Pada akhirnya sekolah tempatku bekerja diminta untuk mewakili kecamatan sebagai sekolah adiwiyata. Meski demikian hingga aku meninggalkan tempat kerjaku dan bertugas di tempat baru ternyata itu tidak berlanjut.
Resolusi Ketiga, “Terlibat Aktif dalam Pelayanan Terutama Pewartaan”
Selain untuk eksistensi diri, untuk pekerjaan, maka resolusi ketigaku adalah untuk Tuhanku yaitu melalui pelayananku. Sebagai salah satu tim pelayan yang aktif dalam kegiatan Gereja, maka bidang pelayananku adalah pewartaan.
Pewartaan yang awalnya aku bawakan secara tatap muka yang bermodal catatan saja tanpa slide presentasi otomatis tidak bisa lagi kulakukan, aku harus benar-benar menyiapkan materi dalam tayangan minimal power point. Belum lagi jika pelayanan itu ditutup dengan doa yang mengharuskan menyanyi, rasanya menjadi masalah bagiku. Ditambah lagi signal dan jaringan internet yang tidak menentu, tentu saja menjadi hambatan bagiku.
Akhirnya aku tetap bisa melayani meski secara online, terbukti dengan setidaknya setiap bulan ada saja pelayanan pewartaan artinya aku mampu semakin banyak berbagi. Kesempatan untuk mengisi pewartaan melalui media sosial baik Instagram maupun YouTube pun tetap bisa aku lakukan. Bahkan kesempatan untuk membuat bahan ajar pembinaan di kelompok yang lebih besar pun kudapatkan.