Tak terasa sudah hampir 4/4 menapaki tahun 2022. Aku menemukan banyak penderitaan, kekosongan, dan putusnya harapan. Bisa dibilang, aku sudah 10000x mengeluh untuk berhenti karena kelelahan berjuang di tahun 2022.
Aku kehilangan dan buta akan kehidupan. Hidupku di tahun 2022 selalu kalang kabut, merasa terasing dan aku selalu ingin pergi karena merasa terjebak dalam dunia ini.
Hari-hariku dipenuhi haru
Hari hariku dipenuhi kesepian
Hari-hariku dipenuhi dengan air mata
Bahkan aku lupa jalan pulang. Banyak hal-hal buruk yang terjadi secara beruntun di tahun 2022. Banyak kejutan-kejutan di luar nalar di tahun 2022 yang membuat aku kecanduan.
Aku tidak mau mendefinisikan aku sedang menghadapi Quarter Life Crisis, frasa itu menurutku terlalu berkonotasi negatif. Aku semakin takut jika terlena dalam energi frasa tersebut. Maka, aku memilih untuk tidak mengamini itu.
Di tahun 2022 banyak sekali kebahagiaan yang akhirnya menghancurkan diriku.
Di tahun 2022 banyak sekali kedatangan yang akhirnya berujung perpisahan.
Ayu, di tahun 2022 merasa hidup berpindah ke dua dunia yang berbeda.
Ayu 2022, sangat berbeda dengan Ayu di 2022.
Prinsip sebab-akibat
Semua terasa begitu cepat, Ayu diibaratkan berlari sprin di tahun 2022.
Tidak apa-apa Ayu, Ayu masih merasa bersyukur, bukan?