Tidak semua hal berada dalam kendali
Manusia sudah terbiasa tidak nyaman jika hidup ini berjalan tidak sesuai harapan. Padahal harus diingat bahwa tidak semua hal berada dalam kendali kita.
Hujan turun di saat yang tidak tepat. Permainan sepak bola akbar akan segera berlangsung. Akhirnya, Rara sang pawang hujan kena semprot. Terlebih lagi, Tuhan pun dimaki. Medsos bergetar, postingan menjadi viral.
Apakah dengan makian hujan bisa berhenti? Tentu saja tidak. Hujan adalah kejadian alamiah, ia tidak akan pernah berhenti jika waktunya tiba. Namun, pikiran kita mampu untuk membuatnya berhenti. Cukup bersabar, sepuluh menit kemudian tidak akan terasa menyiksa.
Biarkan Mengalir
Lao-tze mengatakan, "kebahagiaan tertinggi adalah menjadi seperti air. Memberikan manfaat bagi bermacam hal di dunia ini." (Tao Te Ching 8).
Tentu saja tanpa air, tanaman tidak bisa bertumbuh. Tanpa air, kekeringan akan menjadi bencana. Tanpa air, manusia tidak akan bisa hidup. Namun, Lao-tze mengajak kita untuk berpikir lebih jauh lagi, yakni mengikuti sifat alami dari air.
Air bisa mengikuti bentuk wadahnya. Artinya, manusia seharusnya bisa lebih fleksibel dalam menjalani kehidupan.
Air mengalir dari atas turun ke bawah. Hal ini berarti bahwa manusia tidak seharusnya mengingkari kenyataan. Harapan bisa setinggi langit, namun jangan lupa untuk membeli pesawat ulang-alik.
Air yang lembut dapat mengikis batu. Kesabaran menjadi penting. Jika waktunya tiba, maka semua akan terjadi. Anda hanya perlu melakukannya sedikit demi sedikit.
Hidup Saat ini